Saturday, December 31, 2011

Mau Untung Terus?

Siapa yang sama aja kayak kemaren, dia adalah orang yang rugi. Terutama rugi waktu. Ngapain aja loh sampe nggak ada perubahan???

Siapa yang lebih buruk dari kemaren, adalah orang yang terkutuk. Masya Allah. Semoga nggak kejadian di kita semua yaaaa.

Siapa yang lebih baik dari kemaren, adalah orang yang beruntung.

Marilah jadi orang yang setiap hari beruntung karena menjadi orang yang lebih baik dari kemaren, apa pun kebaikan itu.

Selamat datang 2012!!!

Tuesday, December 27, 2011

Tentang Stress


Kayaknya gue lagi stress. Pas ngobrol sama temen, eh dia sepertinya stress juga. Nah lho! Jadi gimana klo kita baca-baca soal stress? Siapa tau bisa membantu ngurangin stress. Mari....



KOMPAS.com — Kapan Anda terakhir merasa stres? Bisakah Anda mengingat reaksi tubuh Anda? Ahli kesehatan mengatakan bahwa stres bisa datang dalam gejala yang mengejutkan. Jika tubuh Anda mengirim sinyal SOS bahwa ia sedang kesakitan, maka jangan abaikan begitu saja. Ketahuilah hal-hal yang bisa jadi pertanda bahwa tubuh Anda sedang stres dan bagaimana menghadapinya.

1. Otot kaku
Rasa kaku dan sakit pada leher Anda bisa jadi terjadi karena posisi yang sama berjam-jam di depan meja komputer, dan juga bisa karena stres. Stres bisa memengaruhi sistem otot kita, hasilnya adalah otot yang mengeras, berkontraksi, atau kejang-kejang. Jika Anda mengalami keram semacam ini akibat stres, maka coba lakukan hal ini: ambil 5-10 napas panjang dan berfokuslah pada area yang kaku tersebut. Untuk bagain leher, coba lakukan pijatan ringan atau minta pasangan Anda untuk memijat lembut atau mengusap bagian tersebut.

2. Mata kedutan
Kondisi yang disebut dengan blepharospasm ini bisa pula disebabkan oleh stres. Tutuplah mata Anda dan bayangkan tempat terindah yang pernah Anda kunjungi. Kurangi pula pekerjaan yang terlalu banyak menggunakan otot mata, seperti menatap komputer berjam-jam. Jika memang harus menatap komputer berjam-jam, maka cobalah melihat ke luar ruangan ke titik yang amat jauh. Lakukan hal ini setiap 20 menit sekali. Tak ada jendela di kantor Anda? Tutup mata dan bayangkan sebuah pemandangan panorama indah.

3. Kutikula lepas-lepas
Kuku rapuh dan kutikula yang lepas-lepas? Kondisi ini bisa jadi disebabkan oleh kegugupan yang berakar dari stres. Kebiasaan yang timbul akibat kegugupan, misal, menggigit kuku adalah sebuah cara untuk menyalurkan rasa gugup tersebut. Jika Anda "menyalurkan" stres Anda pada tangan dan kuku, cobalah untuk mengalihkan kebiasaan tersebut dengan hal lain, misal, membeli bola remas untuk pengalih stres.

4. Gigi berlubang
Ya, gigi berlubang memang utamanya disebabkan oleh kurang baiknya kebersihan mulut. Namun, stres pun ternyata juga bisa menjadi penyebab, khususnya saat Anda menggemeretakkan gigi pada malam hari. Kebiasaan ini bisa mengikis gigi yang berakhir pada gigi berlubang. Saran untuk hal ini, lampiaskanlah stres Anda pada hal lain, misal, menuliskan penyebab stres Anda. Jika sudah terlalu parah dan sulit dicegah, maka kunjungi dokter gigi Anda, sampaikan keluhan Anda, dan mintalah pelindung gigi saat tidur.

5. Ruam kulit
Para ahli tak mengetahui secara pasti. Namun, stres bisa menimbulkan ruam-ruam kemerahan pada kulit seseorang, khususnya pada bagian perut, punggung, lengan, dan wajah. Melatih pernapasan untuk meredakan ketegangan akibat stres pun bisa dicoba.

6. Mual
Stres bisa membuat rasa tidak nyaman pada bagian perut dan pencernaan. Salah satu cara untuk mengurangi rasa mual karena khawatir berlebihan terhadap sesuatu adalah dengan mengalirkan air hangat pada ujung-ujung jari.

7. Sering mengantuk (*catatan gue : gangguan tidur).
Sering merasa lemah, lemas, dan tak bersemangat padahal jam tidur dan makan Anda cukup teratur? Hormon stres bisa jadi biang keladinya. Hormon stres menyebabkan tubuh Anda dipenuhi dengan adrenalin dan menyisakan rasa kantuk. Stres juga bisa merusak kualitas tidur Anda sehingga Anda terbangun dengan rasa lelah dan mudah marah. Cobalah untuk tidur lebih cepat, dan sisakan 30 menit pada siang hari untuk tidur siang.

8. Sering lupa
Riset menunjukkan bahwa stres kronis bisa memperkecil ukuran bagian otak yang dinamakan hippocampus, yang bertanggung jawab untuk menjaga memori. Alhasil, Anda akan lebih sering melupakan sesuatu. Untungnya, ukurannya akan kembali seperti semula jika level stres berkurang. Coba lawan kondisi ini dengan berolahraga. Ini bisa dilakukan dengan membiasakan diri berjalan kaki, naik-turun tangga dengan kecepatan sedang, atau berjoget *ihiiiy*.

9. Kebingungan
Anda sulit memutuskan mau berbuat apa? Tak tahu mau memasak apa untuk makan malam? Bingung menentukan pakaian yang akan dikenakan? dan lain sebagainya. Stres menyebabkan distraksi dan kekurangan kemampuan untuk fokus. Untuk mengembalikan fokus Anda, cobalah ambil waktu untuk berjalan kaki. Alirkan stres keluar dari tubuh Anda dengan melatih grup otot besar pada tubuh Anda, seperti kaki. Anda akan mendapatkan kejelasan kembali. Sinar matahari juga membantu tubuh mengeluarkan serotonin untuk membantu mendorong mood, dan vitamin D mengoptimalkan imun tubuh.

Naaaaah.... dari tanda-tanda stress di atas, ada aja tuh yang pas mampir di gue!!
Gue pun langsung baca-baca, bukan merapal mantra lho tapi maksudnya baca referensi di situs-situs internet. Akhirnya gue dapat cara menghadapi stress.

Tips-nya begini:

1. Kenali sumber stress.
Ini yang paling penting.
Kalau kita sudah mengenali (dan mengakui) asal muasal kita stress, kita bisa memperbaiki cara-cara kita supaya stress bisa dihindari, atau minimal dikurangi.
Misal, stress karena deadline. Ya ngerjainnya jangan pas mepet deadline.
Atau stress karena pikiran buntu, ya mungkin kita harus lebih banyak lagi cari referensi, diskusi, dan mengamati sekitar.
Stress karena nggak punya duit? Ya cari duit, biar punya.
Stress karena cari duit susah?? Ya terima aja deh nasib lo. Wkwkwkwkww.

2. Take possitive approach to live
Ojo neko-neko, ojo dumeh, ojo nesu-nesu, positive thinking, ketemu orang yang berpikiran positif biar ketularan positif.
Kata temen gue, biar nggak stress tuh mesti nrimo. "Terima aja bahwa begitulah adanya," kata doi setelah dapet pencerahan dari suaminya. :)
Setuju. Perlu gue tambahin, nrimo gak sama dengan menyerah pada keadaan yah.

3. Relax
Ini cara ketiga mengatasi stress. Relaksasi adalah antidote terbaik untuk stress. Bisa dilakukan dengan cara ketawa lepas, yoga, olahraga, atau massage. Boleh gue tambahin? Berdoa yang khusyu, dan karaoke sampe fals.
Ironi soal stress dan relaksasi adalah nasehat "You have to relax. You HAVE TO". - sumber : pengalaman sok tau.
4. Take care of your body
Tidur yang cukup. Makan yang cukup, dan halalan thayiban. Apa lagi ya..... hmmmm... Rajin mandi. Luluran kalo perlu. Krimbat. Meni-pedi. Keriting bulu mata. :) Intinya, untuk menghindari stress, sayangilah diri kita.

Singkatnya 3L ....

Sepertinya tips di atas gampang dikerjain, pelaksanaannya belum tentu. Tapi apa pun itu, nggak ada salahnya dicoba. Kalo masih stress juga, mungkin kita belum piawai aja mengelola stress. Nggak ada salahnya dicoba terus tuh tips 1 sd 4. *cari temen, hehehee*.

Di bawah ini dua link ke situs-situs yang ngebahas stress, penyebab dan gimana cara menghadapinya. Siapa tau berguna. Cekidot.
And manage your stress.

BISA!


ilustrasi diambil dari :

Friday, December 23, 2011

Marriage is a Crazy Thing


Ini film Korea Selatan. Baru aja gue temuin di Youtube pas lagi nyari2 film romantic comedy (romcom) Korea. Tanpa melihat posternya dulu, gue pikir Marriage is a Crazy Thing jenis film dudul karena judulnya ada "crazy"nya. Well, ternyata gue yang dudul, karena ini film drama.

Meski nggak sesuai harapan, alias bukan romcom melainkan drama, tapi gue tonton juga film ini ampe abis. Awalnya, karena di 10 scene pertama aja ada sex scene yang cukup liar. Hahahaa. Tapi selanjutnya, gue bertahan nonton sampe tuntas karena ceritanya ternyata dalem, plus akting dan chemistry pemain-pemainnya yang top.

Marriage is a Crazy Thing bercerita tentang pencarian teman hidup. Joon Young, seorang dosen sastra Inggris, bertemu Yun Hee, seorang desainer lampu di sebuah kencan buta. Ini bukan kencan buta pertama buat masing-masing. Tapi sejak itu Joon Young dan Yun Hee tak bisa berpisah lama-lama. Mereka saling kecanduan secara fisik dan emosional. Padahal cita-cita hidup Joon Young dan Yun Hee bertolak belakang.

Yun Hee menginginkan suami kaya, yang bisa menjamin kenyamanan hidupnya secara finansial. Sedangkan Joon Young hanyalah seorang dosen tidak tetap, penghasilannya pas-pasan, dan tidak mau menikah karena takut menjamin hidup seorang istri.

Karena itu Yun Hee tetap mencari calon-calon suami yang sesuai keinginannya. Ada dokter, lawyer, yang notabene berpenghasilan tinggi dengan kehidupan sosial kelas A, tapi tak ada yang bisa mengalahkan ikatan emosional Yun Hee pada Joon Young. Nah, Joon Young juga begitu. Meski dia kencan sama perempuan lain, tapi tetap baliknya ke Yun Hee lagi. Bahkan buat Joon Young, akhirnya tak ada perempuan lain selain Yun Hee.

Yun Hee akhirnya menikah dengan seorang dokter, pria yang sesuai kriterianya. Sedangkan Joon Young tetap dengan hidupnya yang stagnan. Hubungan keduanya sempat garing. Tapi seperti sepasang soulmate, mereka selalu bersama lagi. Apa pun yang telah terjadi, Yun Hee tetap mempertahankan Joon Young sebagai kekasih gelapnya, dan Joon Young tetap bertahan jadi kekasihnya, serumit apa pun hubungan mereka, bahagia meskipun getir.

Menang awards

Marriage is a Crazy Thing adalah film Korea Selatan produksi tahun 2002. Ini film kedua Yoo Haa, penulis-sutradara yang juga dosen dan penyair kontemporer. Menurut gue, ini film bagus banget, baik secara isi maupun gambar. Tapi gue nggak nemuin informasi apakah film ini menang awards atau tidak. Kalau pemain-pemain utamanya sih dapat penghargaan dari festival-festival film di negerinya.

Kam Wu-Seong yang berperan sebagai Joon Young, menyabet gelar Best Actor di Grime Awards 2002 dan Best New Actor di Korean Film Awards 2002. Sementara Uhm Jum-hwa yang berperan sebagai Yun-Hee merebut Best Actress di Baeksang Arts Awards 2003.

Potret perempuan di Korea?

Sejumlah penonton yang komentar di imdb, yang notabene dari negara-negara di luar Korea, menyayangkan film ini nggak terkenal di negara mereka (dibanding apa ya?).

Tapi ada komentar menarik, yang bilang kalau kondisi Yun Hee di film Marriage... banyak terjadi di Korea Selatan, negeri yang maju secara teknologi dan ekonomi tapi membuat hidup penduduknya kering lantaran tekanan pekerjaan, sosial dan budaya. Perempuan-perempuan mencari suami berpenghasilan tinggi agar hidup mereka aman secara finansial, namun harus memendam ego dalam-dalam ketika suami-suami mereka selingkuh akibat tekanan dan/atau hubungan kerja. Yang penting hidup mereka sudah terjamin. Tambahan lagi, budaya di sana mewajibkan istri mengabdi ke suami. Nah, karakter Yun Hee mewakili pemberontakan perempuan-perempuan yang tertekan egonya, ketika ia mempertahankan suami yang menjamin hidupnya, sekaligus mempertahankan perselingkuhan, partnership (and love of her life?) dengan seorang dosen miskin.

Mungkin kondisi Yun Hee dan Joon Young bukan kondisi umum di Korsel, tapi jelas ada. Film Marriage is a Crazy Thing menangkap itu dan menggambarkannya dengan sederhana, lalu menyisakan diskusi buat penontonnya. Satu dari sekian film Korea yang bikin gue banyak belajar lah. Belajar apa? Hehehee, menurut lo apa??

Monday, December 19, 2011

Kemacetan Pagi Hari

Foto-foto di bawah ini gue ambil dari bis yang lagi kena macet di pengkolan Komdak menuju Jalan Sudirman. Macetnya bukan padat merayap lagi, tapi udah diem. Nggak jalan. Boros bensin tingkat metropolitan!


Kemacetan nggak cuman di Jalan Sudirman-nya, tapi juga sepanjang Jembatan Semanggi (lihat antrean mobil di lapisan paling background di foto kedua).


Secara gue rutin lewat ini di jam yang kurang lebih sama, gue heran kenapa hari itu lebih macet dari biasanya. Jadi gue tanya ke tukang ojeg. Kata doi, ini kemacetan akibat habisnya jam three in one hari itu.

Buat yang belum tau three in one, itu istilah pada salah satu aturan mengurangi kemacetan di jalan protokol di Jakarta. Satu mobil diisi minimum 3 orang. Three in one berlangsung Senin sd Jumat, pagi jam 7 sd 10, sore jam 16-19. Jadi, jumlah mobil yang lewat berkurang. Sebab, normatifnya, mobil2 yang isinya cuman 1 atau 2 orang nggak berani lewat jalan protokol jam segitu karena bisa disemprit polisi.

Nah, ini belom jam 10 pagi. Kalo macetnya sampe berhenti gini, bayangin kalo nggak ada aturan three in one. Gila kan??

Makanya gue selalu bermimpi... Jakarta punya MRT!!

Thursday, December 08, 2011

Logika Shaun The Sheep

Seekor anjing bersedih.
Rumah anjingnya baru saja hancur akibat ketabrak truk.
Truk majikannya pula.
Kenapa truk itu nabrak rumah anjing?
Sebab waktu truk itu melaju di jalan, kaca depannya mendadak ketubruk balon-balon yang terbang liar tertiup angin.
Kenapa balon-balon itu terbang liar??
Karena nggak ada yang megangin. Tadinya sih ada yang megangin, tapi yang megangin dilarang bawa balon ke rumah. Jadi dilepas deh tu balon.

Sampe di situ, cerita masuk logika.

Yang nggak masuk logika manusia adalah....
Yang tadinya megangin balon-balon itu adalah... domba-domba bertopi kerucut dan abis pesta!
Pesta di mana??
Di kandang ayam sebelah! Para domba dan ayam berteman baik sampai pesta pun bareng-bareng.
Siapa yang melarang Domba bawa balon ke rumah (rumah Domba = kandang)??
Anjing penjaga yang akhirnya rumahnya ketabrak truk si majikann.
Makanya si Anjing sedih setengah mati.

Itulah logika di film animasi Shaun the Sheep!

Eeeeh.... Cerita tadi ada lanjutannya lagi.

Para Domba merasa bersalah ke si Anjing.
Sebab gara-gara balon mereka, rumah si Anjing hancur.
Maka para Domba yang dipimpin Shaun menyelinap masuk rumah si Petani (pemilik para Domba itu).
Ngapain??
Mereka nyalain komputer, konek ke internet, terus beli rumah anjing secara online!
Hah? Bayar pake apa??
Pake duit lah!! Para Domba itu punya celengan!! Kalo celengan itu diguncang-guncang, maka keluarlah tabungan mereka, berupa pisang, apel, dan duit kertas tiga iket.

Makin absurd.
Dari mana para Domba dapet duit??
Nggak usah dipikirin!
Itu hanya terjadi di Shaun the Sheep!
Jadi logika yang dipake pun logika para Domba!

Shaun the Sheep.
Yang bikin animasi ini emang gokil. Gokil di ceritanya maupun animasinya.
Dan gue suka banget sama film ini!
Lumayan buat ketawa-ketawa gila
dan latihan berfiktif ria!

Yang belum tau kayak apa Shaun the Sheep, ini gambarnya...

Ini Shaun si Domba,
di tengah teman-temannya yang jalan membentuk formasi V.

Di bawah ini Anjing dan si Petani, dua tokoh berpengaruh dalam film animasi ini.

Blitzer, anjing penjaga hewan gembala, klo jalan pake 2 kaki.
Piarannya si Petani.
Tugasnya? Jaga Domba2 gembala (yang kelakuaan-kelakuan ajaibnya
sering lolos dari pengawasan si Blitzer).


Si Petani, majikannya Blitzer, pemilik Shaun dkk.
Doi berkacamata pantat botol, itu pun matanya masih rabun.
Karena kerabunannya, dia sering nggak liat kalo
Shaun dkk yang bandel banget itu baru ngancurin barang,
atau baru kabur untuk jalan-jalan.

Dua foto pertama diambil dari shaunthesheep.com dan foto terakhir dari bbc.co.uk jreng.

Dalam banyak episode, si Blitzer dan si Petani dibikin clueless alias nggak tau menau. Mungkin supaya cerita fokus di Shaun dkk. Tapi kalau Blitzer dan si Petani muncul, mereka jadi umpan cerita yang penting banget. Nggak asal lewat lah pokoknya.

Domba yang pinter dan kreatif

Menurut wikipedia, Shaun the Sheep adalah animasi buatan Inggris untuk film anak-anak. Serialnya tayang sejak Maret 2007, dan per episodenya berdurasi 5-10 menit. Sampe detik gue ngetik ini, jumat tengah malem lewat dikit, om wiki bilang Shaun the Sheep udah ada 80 episode dalam 2 season. Saat ini produksinya lagi libur dulu.

Premis serial ini adalah "Domba-domba yang kelakuan, kepintaran dan kreativitasnya udah kayak manusia, dalam setting sebuah peternakaan (di Inggris)". Domba yang paling pinter dan kreatif tentu saja Shaun. Temen-temannya ngikut aja. Bersama-sama mereka menghadapi bermacam-macam masalah di peternakan itu.

Nah, masalah mereka juga aneh-aneh, dan kocak gila. Beliin rumah anjing seperti di atas adalah salah satu contohnya. Salah duanya??? Nih, simak di bawah.

Perternakan mereka kedatangan alien (!) yang pesawatnya kehabisan bahan bakar. Shaun dkk berusaha membantu si alien dengan berbagai cara, antara lain memindahkan bensin dari truk si Petani ke pesawat alien. Eh, pesawat alien tetep nggak mau nyala. Ndilalah, yang bisa bikin pesawat nyala adalah eek-nya Domba. Giranglah Shaun dkk plus si alien! Maka semua Domba kerja keras untuk pup (!) di halaman peternakan, sementara satu Domba kerja keras untuk ngumpulin semua eek. Trus semua eek dimasukin ke tangki pesawat alien, dan yakinlah si alien untuk kembali terbang ke planetnya. Tapi sebelum terbang, alien dan para Domba foto-foto dulu! Kenang-kenangan! *hedeeeuhhh* Akhir cerita, si Alien terbang ke planetnya, Blitzer yang dari tadi pingsan pun siuman, dan Shaun dkk sok inosen dengan tampang plongo seolah tak terjadi kehebohan apa pun.

Cukup sinting ceritanya??
Yo'eh.
Bahkan dari cerita di atas, gue berkesimpulan bahwa,
Domba dan Alien udah sadar untuk berhenti pake energi tak terbarukan,
dan beralih ke energi terbarukan (renewable) berupa biogas!


Meski ceritanya sinting, Shaun the Sheep mudah dicerna anak-anak. Paling nggak, keponakan gue yang umur 6 tahun bisa menceritakan lagi. Film ini makin mudah dicerna karena tanpa dialog. Bahkan karakter manusia seperti si Petani pun nggak berdialog. Helaan nafas, deham, itu ada, tapi tidak berupa kalimat. Sementara si Shaun dkk paling banter bilang "mbeeeeekkk!".

Kelakuan-kelakuan lain dari Shaun dkk, sila liat foto2 di bawah.

Yang pake per itu Timmy. Domba termuda di kandangnya si Petani
Dia punya show sendiri, Timmy Time.

Para Domba bandel lagi kerja sama metik apel.
Babi-babi di balik pohon itu adalah saingan Shaun dkk.
Para babi suka memanfaatkan situasi demi kepentingan mereka sendiri.

Kedua foto diambil dari shaunthesheep.com.

Gue nyari foto ayam yang kandangnya sebelahan sama Shaun dkk, tapi nggak nemu. Sebenernya ada beberapa jenis hewan lain yang bolak balik muncul di serial ini (recurring characters). Hewan2 khas peternakan lah, antara lain bebek, burung dan sapi. Umumnya mereka jadi karakter-karakter yang bikin sebel Shaun dkk.

Spin off

Shaun the Sheep sendiri merupakan spin off (serial yang dibuat dengan mengembangkan salah satu karakter dari sebuah serial beken) dari Wallace & Gromit. Sama seperti Shaun the Sheep, Wallace and Gromit juga animasi tanah liat buatan Inggris, tanpa dialog, setting di peternakan, namun tokoh utamanya petani bernama Wallace dan anjing bernama Gromit. Cerita di Wallace & Gromit lucu-lucu sinting. Bahkan sangat sinting karena mengandung ketegangan (klo cerita di Shaun cuman penasaran, di W&G penasaran plus ketegangan).

Dari Shaun the Sheep sendiri udah ada 1 spin off, yaitu Timmy Time. Timmy adalah bayi Domba (kalo ukuran manusia, doi tuh batita atau balita, gitu) di Shaun the Sheep. Timmy Time bercerita tentang keseharian si Timmy bersama temen-temen sekolahnya yang juga bayi-bayi tapi dari jenis hewan lain. Gue kurang suka sama Timmy Time. Batita banget ceritanya.

Gara-gara suka nonton Shaun the Sheep, gue sampe ngayal dianugerahi daya imajinasi sesinting pembuat serial ini. Nggak papa deh logikanya ala logika Domba, Ayam, dll. Tapi kan siapa tau bisa bikin cerita kocak, sinting dan laku kayak Shaun the Sheep. Siapa tauuuuu. Aamiiiin!

Sunday, December 04, 2011

Mau Nulis? Nulis Aja!


foto diambil dari grup BB.
alih-alih nulis tentang apa aja, gue malah posting foto. what a writer i am! :)

Wednesday, November 23, 2011

Dari Sebuah Halte Busway

Setelah beberapa bulan nggak naik trans Jakarta, pekan lalu gue nge-busway lagi (catatan : istilah busway mungkin gak tepat karena yang dimaksud busway itu jalur-nya, bukan bis-nya. Bisnya ya bis trans Jakarta).

Gue naik jam 3 sore dari halte Pasar Genjing. Timing yang salah. Soalnya saat itu sejumlah suporter Timnas bola menyesaki bis transJakarta untuk ke Gelora Bung Karno. Maklum, waktu itu Timnas mau tanding lawan Vietnam di semifinal Sea Games.

Alhasil, karena nggak tahan sesak, gue turun di halte Pasar Rumput. Rencana ke Blok M gue batalin aja. Mending pulang ke Bekasi. Dari halte Pasar Rumput ke terminal Manggarai kan deket banget tuh, terminal paling deket malah. Jadi gue mutusin naik trans Jakarta lagi ke arah balik (arah Pulo Gadung).

Tapiiiiii... nunggu bis transJakarta sama aja kaya nunggu pemerintah ngumumin Idul Fitri tahun ini. Laamaaaaa. Nggak dateng-dateng.

Setengah jam gue berdiri di dalam halte, barulah satu bis baru dateng. Itu pun bis penuh. Jadi petugas trans Jakarta ngelarang calon penumpang masuk ke bis. Eaalaaaah. Bis terpaksa dibiarkan jalan terus tanpa nambah penumpang. Kami di halte terpaksa nunggu lagi.

Sekitar 30 menit kemudian, datang lagi bis trans Jakarta dari arah Kuningan. Eh penuh juga! Petugas trans Jakarta tetap ngelarang calon penumpang naik bus. Maka bis kedua tadi berangkat lagi setelah nurunin 1 penumpang. Calon penumpang di halte Pasar Rumput pun tetep segitu-gitu aja, 6 orang.

Kesel nunggu kelamaan, akhirnya gue motret-motret aja dari halte. Motret-nya sambil sebel, lantaran ngeliat banyak kendaraan pribadi lewat jalur busway yang mestinya steril itu.

Nih hasil fotonya. Seri foto ini gue kasih judul "Macet Kemrecet Pasar Rumput Manggaracet".

Mobil pribadi masuk jalur busway.

Motor pribadi masuk jalur busway.

Metromini masuk jalur busway.

Manusia pun make jalur busway.

Motor lancar di jalur busway. Jalur biasa macet mah sebodo teuing.


Tuesday, November 15, 2011

Muntah Dulu Aaaaah

Udah lama gak nulis skrip sitkom (situasi komedi/komedi situasi), giliran dapet PR nulis sitkom.... alamaaaaaak!

Apa yang gue anggap lucu, belom tentu di rapat naskah dinilai lucu. Apa yang gue anggap nggak lucu, ternyata di forum rapat dinilai lucu. 

Secara umum, skrip gue dinilai gak lucu, adegan kurang lebay, cerita kurang greget, kurang heboh, kurang bombastis, kurang ini itu.... hiyaaaaa... puyeng lah gue.

Prinsipnya, untuk menulis skrip sitkom, ya mesti lucu di naskah, bukan di pikiran lo, bukan di omongan lo. Indikator naskah komedi?? Yang baca ketawa. Ngakak akan lebih bagussss. 

Kalo senyum-senyum doang gimana? Itu belom lucu! Silakan bikin lagi sampe lucu! Gak lucu juga?? Silakan stureisssss.


Friday, November 04, 2011

Tuesday, November 01, 2011

A Game for Outing


Jangan bingung jika pas lagi outing kamu lupa bawa kartu atau permainan yang bisa buat seru-seruan rame-rame.

Dua kali gue ikut geng kantornya-nya Desry ke luar kota, dua kali pula gue terlibat di sebuah game seru. Mainnya bisa berjam-jam. Pesertanya antara 3 sampe .... 10 orang! Mau lebih dari 10 orang juga masih mungkin, bikin lebih menegangkan, tapi jadi lebih susyahhh.

Mainnya silahkan di mana aja. Di mobil, di rumah, di outdoor, bisa! Alatnya pun gampang banget! Cuman (maksimal) 10 jari pesertanya.

Cara mainnya? Tinggal teriak, "Pancasila ada beraaaapaaaaa?". Terus para peserta game nunjukin sejumlah jarinya. Terserah mau berapa jari. Tapi maksimal 10, karena nggak pake jari kaki.

Lalu jumlah jari yang ditunjukin itu dihitung. Jumlah jari menunjukkan abjad. Misal, 1 jari = huruf A. Lima jari = huruf E. Tiga belas jari = M. Kalo jumlah jari lebih dari 26, berarti muter lagi dong dari huruf A.

Truuuussss... kalo udah kepilih satu abjad, setiap peserta harus nyebut judul lagu, atau awal bait / awal kalimat lagu tertentu. Sebenernya bisa juga diganti nama negara ato judul film. Tapi percaya deh, lebih gampang pake judul lagu. Lebih banyak yang tau. Mana terserah pula mau pake lagu apa. Lagu nasional, lagu daerah, lagu pop anak sampe dewasa, lagu rock, lagu orang bule, lagu Rohani... terserah!

Permainan ini cukup menegangkan, kalo kita belom tau mesti nyebut lagu apa, padahal bentar lagi giliran kita. Makin tegang lagi kalo pas giliran kita nyebut, kita masih blank. Ditambah lagi itungan satu...dua...tiga.... ampe sepuluh... yang disebut temen-temen yang emang niat bikin kita makin sutrissss! Kalo nggak bisa juga? Sentil! Then you're out!

Lucunya permainan ini, kalo udah kepepet, suka muncul judul-judul kreatif. Misal :

Lagu dari huruf P!
"Peeling.... wowowo peeling." (itu feeling! maksa deh).
Lagu dari huruf F!
"Ferempuan desa...." (itu pake Pe bukan eP!).
Lagu dari huruf I!
"I-book lagiiiii ah! I-book lagi." (mestinya : mabuk lagiii...).

Atau... satu lagu bisa dieksploitasi untuk jawaban beberapa huruf. Misal :

Lagu dari huruf N!
"Neng, di sini aje Neng!" (lagunya Benyamin S - Idar Royani).
Lagu dari huruf B!
"Bang, di sono aje Bang!" (idem).
Lagu dari huruf O!
"Ogah ah di sini aaaajee". (ya lirik lagu yg sama).

Nggak jarang terjadi, antar peserta nyaris saling mencekik.
Contoh, lagu dari huruf K!
Peserta 1 : (nada lagu Kukukukuruyuk). "Kokorono tomo..."
Peserta 2 : Eeeeh, curang lo, ngambil dua lagu sekaligus!
Peserta 1 : Itu satu lagu! Kokoro no tomo!
Peserta 2 : Kokoro no tomo nadanya nggak gitu! Itu lagu kukuruyuk.
Peserta 1 : Itu nadanya kokoro no tomo! (ngotot).
Peserta 2 : Tapi nada lo kukuruyuk! Kukuruyuk ya kukuruyuk aja! Gue nih, yang udah nyiapin kokoro no tomo yang bener!!

Halaaah. Pertengkaran itu ternyata berdasarkan kepentingan pribadi. Peserta 1 nggak mau dibilang salah, peserta 2 nggak mau kecurian lagu. Keputusan akhir biasanya si peserta 2 disuruh nyari lagu lain, tapi peserta 1 tetep dimarahin orang-orang segrup. Meski begitu, peserta 1 gak peduli dimarahin, yang penting gilirannya selamaaattt.

Terakhir gue main "Pancasila Ada Berapa" ini berdelapan orang, ngabisin sekitar 3 jam. Itu pun terpaksa distop karena kami mesti bobo, besok kudu trekking dari subuh (yang mana daripada akhirnya kami gak trekking juga lantaran kesiangan!).

Nggak tau juga kenapa mesti pake nyebut "Pancasila ada berapa". Soalnya kalo yang ditanya sila Pancasila, ya jawabnya pasti lima! Tapi ini bukan soal PPKN. Ini game yang asli seru. Keseruannya nularin orang yang denger!! Nggak percaya? Silakan coba!

Wednesday, October 26, 2011

Gara-gara Lihat Hujan

Hujan pertama di tahun 2011... yang bisa dilihat dari rumah gue :)

Jadi inget kejadian beberapa tahun lalu, pas lagi hujan juga.

Waktu itu, pas masih kuliah S1, Monik dan Yanti main ke rumah gue. Btw, itu udah lama banget yeee. Tapi sekarang kita masih imut-imut juga kok. Huehehee. Ehm.... Balik ke cerita. Hujan. Dingin. Laper. Jadi gue bikin deh mi goreng instan 3 porsi, buat gue, yanti dan monik. Aromanya... hmmmmmm.... enaaaaak! Nggak sampe 5 menit, mi goreng tandas di piring masing-masing. Tersisa bumbu dan minyak berbumbu yang masih nempel di piring. Tapi itu nggak lama. Soalnya si Monik yang masih mupeng segera mengoretinya pake jari. Dan itu ternyata nggak cukup juga!

Monik : *celingukan*
Monik : Dit, bokap nyokap lo lagi nggak di rumah kan?? Kalo gitu... sikaaaat!! *langsung jilatin piring ampe liciiiin*

Bumbu mi goreng instan yang nempel di piring emang endang bambang surambang alias enak bangeeet. Gue aja suka jilatin, tapi pake jari, bukan langsung dari piring. Untuk urusan jilat dari piring, Monik udah yang paling top dah! :))

Nah cerita yang berikut ini nggak ada hubungannya sama hujan. Tapi karena abis ngomongin Yanti dan Monik, jadi gue terusin aja cerita tentang 2 mahluk absurd ini.

Begini... Meski urusan makan agak nggak behave :)) Monik pernah jadi penjual produk perawatan kecantikan dan make up lhooo! Hah? Nggak ada hubungannya? Ya disambung-sambungin aja biar berhubungan, hahahaaa. Udah ah gue cerita lagi nih. Pernah gue belanja cukup banyak dari dia, dan dia seneng banget. Dia sampe ngasih bonus ini itu melebihi bonus yang semestinya. Itulah yang bikin Yanti ngomel. "Gimana sih? Target jualan belom tercapai masak udah ngasih bonus? Gimana bisa dapet untung kalo cara dagangnya begitu?".

Wuih, Monik langsung ciut. "Gue dimarahin Yanti soal dagang. Gue percaya aja deh ama yang dibilangin Yanti. Dia kan orang Padang. Padang kan jago dagang."

Monik nggak tau, kalo Yanti dagangin tas laptop di kantornya dengan harga Rp.150ribu. Laku keras sampe 15 biji. Harga dari distributor?? Rp.150ribu juga! Hahahaa! Nggak heran kalo Monik marah-marah begitu tau cara dagang Yanti. Cara dagang apaan tuuuh?! Dan Yanti mati-matian ngeles kalo dia emang nggak dagang, dia cuman ngasih info penjualan tas laptop. Iya sih, ngasih info, plus menghubungi distributor, plus menerima tas pesenan dari distributor, plus ngasih ke pembeli terakhir. Effort yeeee. Kalo harga tas dinaikin 10ribu juga masih banyak yang mau lho Yan :).

Moral of the story tulisan ini adalah : Cacat masa lalu akhirnya terpublish juga. Hueheheheheee.

Tuesday, October 11, 2011

Thank You, Inventors!

Pagi-pagi di hp BB gw ada notifikasi, ada pesen masuk lewat program whatsapp messenger. Ada chat group baru di sana, bikinan Desry. Pesertanya dia sendiri, gw, yanto dan monik. Wuih, akhirnya... bisa chat setiap saat sama orang Paris dan orang yang nggak punya BB!

Sejak Yanto ke Paris, emang repot banget kalo mau chating. Curhat kurang lancar, bergosip kurang tuntas! Yah, secara Yanto nggak ber-BB di Paris. Dia pake android.

Untung ada whatsapp (jiaaaaah, kayak iklan!). Jadi gw sama mdmselle d paris bisa tetep ngobrol, meski sering ada efek tunda lantaran time difference Indonesia - Eropa (nggak papa, toh waktu sama-sama di Indonesia, juga sering terjadi efek tunda karena lemot).

Nyaman pake whatsapp, gue komporin Desry dan Monik untuk pasang aplikasi yang sama di HPnya. Monik tuh termasuk umat antiBB. Gak pernah deh chating sama dia (kecuali sama-sama online di depan laptop, dengan FB dan YM menyala). Naaaah, sejak doi pake whatsapp, meski pake HP suaminya, perchattingan lancarrrrr. Bahkan sekarang kami bisa conference. Bisa chat rame2! Dulu kalo mau ngobrol, ngasih info, ato curhat barengan mesti ngumpul dulu di Blok M. Sekarang tinggal buka hp. Iihiiiy!

Pagi ini, conference chat di whatsapp dimulai! Obrolan lintas benua dibuka! Dan gue baru tau kalo whatsapp juga bisa dipake ngirim gambar dan video (tapi liat-liat koneksi di indonesia yeeee!). World become smaller and cheaper!!

Ngomongin whatsapp, Desry ampe curhat begini : Jaman dulu pacaran ama orang Jerman ato ama orang Ostrali, gak ada ginian. (BB belum trend. Messenger yang bisa diandelin cuman YM! Itu pun dari warnet ato internet rumah yang biaya koneksinya mahal. Telkomnet instant Rp. 11rebu per jam!) Rugi bandar. Kalo mau pacaran via SMS mesti tekor. Masa sebulan abis sejuta?! cuman buat sms-an pula!! Dulu tiap malam harus ke warnet, mau chating sama orang Ostrali. Malah pernah sampe subuh stay di warnet gara2 time difference ama Europe.

Tatian...

Jadi... Makasih, para penemu teknologi komunikasi!! Berkat kreativitas kalian, sekarang fasilitas chating makin gampang. Biaya pun makin murah. Mau pacaran sama pemilik HP berbasis apa pun, hayu ajaaaa! Masalahnya cuma : ama siapaaaaa?? :)


*Sumber gambar : http://www.whatsapp.com

Sunday, October 09, 2011

Ternyata Aku Butuh Kamu

Tadi siang rombongan calon penganten putra datang.

Ke rumah sebelah.

Calon penganten putrinya... memang anak perempuan si bapak rumah sebelah. Jadi bukan gue calonnya. Si calon penganten putra emang gak nyasar :))

Soal kedua calon penganten, mereka mau nikah bulan ini. Tadi siang sesi srah-srahan. Calon penganten pria bawa rombongan sekitar 30 orang. Terdiri dari ortu dan kerabat dekat. Sebaliknya, pihak calon penganten putri cuma 6 orang. Terdiri dari ortu, si calon penganten putri, dan 3 adiknya. Jadi 6 "lawan" sekitar 30 orang. Sepi ya?

Nggak usah disebut kenapa kubu tuan rumah begitu sepi. Yang jelas, di keluarga mereka nggak ada yang bisa jadi MC dan/atau wakil keluarga (to present the members of the family). Untung bokap gue plus 2 pasang tetangga lainnya hadir. Bokap jadi pengarah acara plus wakil keluarga, 1 tetangga lagi jadi MC. Tuan rumah pun lega. Acara berjalan seperti layaknya srah-srahan, terarah tapi santai, nggak acak adut berantakan.

Kalo acara itu terjadi beberapa tahun lalu, pasti garing. Soalnya keluarga itu masih menutup diri. Akibatnya tetangga juga malessss sama mereka. Nah, apa yang terjadi kalo saat itu mereka nerima rombongan calon penganten pria? Hmm... Mungkin rombongan tamu akan kaget "Enam orang?? Keluarga si cewek cuman segini??". Lalu tiap keluarga diem-dieman, karena anggota2 keluarga si cewek susah cair di suasana baru.

Jadi... Berkat akrab bertetangga, acara penting jadi rapi, kegaringan pas srah-srahan teratasi :).

Kejadian serupa pernah menimpa seorang sepupu jauh (buangett). Di hari srah-srahannya, di rumahnya cuman ada ortunya dan keluarga inti kakaknya. Sang ayah sebenarnya punya beberapa kakak, tapi nggak akrab. Bahkan sampai gak minat ngundang. Makanya beliau cukup stress pas hari srah-srahan anaknya, karena di rumah gak ada orang untuk nyambut rombongan calon besan!

Jadi pagi-pagi sekali, sang ayah nelpon bokap gw untuk datang. Lalu nyokap gue ngerahin adek2nya untuk datang juga. Jadilah kami jauh2 ngebut dari Bekasi ke tengah Jakarta. Hasilnya, sang ayah lega. Dia nggak perlu malu karena keluarganya nggak sepi amat. Acara berlangsung semarak karena yang bercanda jadi tambah banyak.

Jadi... Akrab sama keluarga (extended family) bikin lebih mudah untuk minta tolong. Selama minta tolongnya masuk akal, tentu saja.

Nah, biar nggak soal srah-srahan melulu, ntar ada yang ngira gue minta kawin, cerita ketiga gue ambil bukan soal srah-srahan. Kali ini soal pertemanan.

Beberapa tahun lalu, ada temen gue yang sukses banget di pekerjaannya. Dia sibuk berat. Dia mencintai lingkungan barunya. Ambisinya terus dikejar. SMS dari teman-teman lamanya nyaris nggak ada yang dia jawab, saking udah kecapekan ato begitu sibuk sama urusannya. Undangan dari temen-temennya nggak ada yang dia datengin, kecuali satu kawinan temen kami, yang bapaknya notabene klien dia. Singkatnya, dia "hilang" dari peredaran.

Roda berputar. Kantornya bangkrut. Konon bosnya tertipu (sinetron banget!). Dia jadi seperti hilang pegangan. Biasanya sibuk kerja, sekarang bengong. Biasanya lingkungannya ramai, sekarang kosong. Dia inget temen-temennya. Tapi dia nggak percaya diri menghubungi mereka. Soalnya dia baru sadar, bertahun-tahun nggak pernah nanggepin temen-temennya. Stress-nya pun nambah.

Lalu dia putus cinta. Badannya jadi kuruuuuus banget. Tetep nggak ada temen yang tau. Sampe akhirnya dia memberanikan diri menghubungi satu orang, orang yang dia pikir paling mungkin nerima orang yang bertahun-tahun mengacuhkannya. Singkat kata, beberapa teman akhirnya berkumpul dan nerima cerita dia. Akhirnya dia lega.

Cerita berakhir happy ending? No. Temen stress ini telanjur kecewa sama dunia. Dia berpikir negatif pada hampir semua orang. Dia mengira temen-temennya menganggap dia rendah. Akhirnya dia menyeleksi temen. Eh, belakangan, temen yang terseleksi juga dicurigain. Hasilnya, sekarang dia (kembali) ditinggalin orang-orang. Tragis.

Moral of the story tulisan ini adalah, kita selalu butuh orang lain.
Efek dari sikap kita ke orang, bisa balik ke kita kapan aja.
Kita baik sama orang lain, orang lain akan baik pada kita.
Kita cuekin orang lain, orang lain akan cuek sama kita. Pas kita butuh? Nah lo! Gak ada orang!
Jadi baik-baiklah pada orang lain, baik pikiran maupun perbuatan. (asal jangan lugu tentunyaaa).

Wednesday, October 05, 2011

Lucunya Mahasiswa Gue

Udah 2 semester gue ngajar di sebuah universitas di ibukota. Semester ini, kelas yang gue ajar lebih hidup daripada semester lalu. Kalo diskusi lebih tektok. Pengetahuan dasar anak-anaknya cukup baik. Semangat belajarnya juga lebih tinggi. Gue yakin para mahasiswa di kelas ini lebih pintar daripada kelas kemaren, sampai tugas pekan lalu menggoyahkan keyakinan gue.

Gue ngasih mereka 1 bab foto kopian referensi berbahasa Inggris. Perintahnya: Rangkum 2 halaman aja, di-print. Jelas? Jawab : Jelaaaaaaaaaaaaaaassss.

Tapi lalu muncullah pertanyaan-pertanyaan lanjutan.
1. Bu, kita bikinnya pake bahasa apa? (yah, secara ini kelas berbahasa Indonesia, gue pikir mereka gak akan nanya pertanyaan ini).
2. Bu, kita ngerangkumnya 2 halaman aja, atau semuanya dirangkum lalu dijadiin 2 halaman? (gue mesti semedi dua detik dulu untuk menjawabnya. pertama, karena bingung kok mahasiswa semester 3 bisa nanya begini? kayak gak pernah disuruh bikin rangkuman aja. kedua, menfasirkan maksud si penanya.... doi mau baca 2 halaman terus dirangkum, atau baca 1 bab terus dirangkum jadi 2 halaman?).

Semua pertanyaan gue jawab singkat, padat dan sambil senyum. Mereka bilang sih paham. Tapi entah kenapa, gue kok jadi mikir besok-besok bakal ada pertanyaan lanjutan lagi. Hihihii.

In case ada mahasiswa gue baca tulisan ini, bukan maksud gue menganggap kalian bodoh. Sama sekali bukan. Gue cuman sempet kepikir, kalian lucu :). Belajar lagi yaaah.

Friday, September 30, 2011

Debus di Bus

Seorang cowok remaja yang ceking, berkulit gelap kusam, berambut pendek acak-acakan meloncat ke bus metromini jurusan Tanah Abang - Pasar Minggu. Sejenak dia tatap seisi bus dengan matanya yang beler. Sungguh mengingatkan gue pada tipikal preman terminal. Lalu cowok itu mengambil sebuah benda kecil dari kantong celana jeans belel sobek-sobeknya. Benda itu dia tunjukkan ke semua penumpang. "Bapak-bapak! Ibu-ibu! Ini silet!"

Wakwaww! Para penumpang bis bereaksi. Ada yang megangin tasnya erat-erat. Ada yang duduknya jadi gelisah. Ada yang nengok-nengok ke pintu bis dan siap kabur. Ada juga yang berbisik lirih nama Tuhan-nya. Gue termasuk yang pertama. Gue pikir, cowok ini pasti mau cari duit! Tapi pake cara apa? Ngancem bunuh diri? Nyilet-nyilet penumpang??

"Silet ini bukan buat ngebajak bus!" teriak cowok ceking itu. Huaaaah! Lega dikiiit. Tapi tunggu. "Daripada saya ngerampok, ngebunuh, Bapak-Bapak, Ibu-Ibu.... lebih baik saya cari uang dengan silet ini! Saya mau bikin pertunjukan debus!"

Ebuset! Dia emang mau bikin pertunjukan horor!

"Liat tangan saya!" teriaknya lagi sambil menepuk-nepuk lengannya. Sebagian penumpang menurut, sebagian yang lain buang muka. Udah eneg duluan. "Dan liat silet di tangan saya yang lain! Saya akan menyilet tangan saya!"

Sret!!

Aaaaah! Penonton kaget. Dan ngeri.

"Tangan saya nggak apa-apa!" teriak si cowok ceking sambil menunjukkan tangannya yang gitu-gitu aja. "Nggak ada darah. Nggak ada luka. Saya ulangi lagi nih!"

Sret!!

Penumpang ngerasa terteror.

Srett!!

Haiyaaaah! Penumpang makin ngerasa terteror.

Bahkan ada satu ibu yang terlihat mau muntah.

"Sekian debus dari saya, Bapak-bapak, Ibu-ibu! Saya lakukan ini karena saya cari uang! Daripada saya merampok atau membunuh. Lebih baik saya main debus! Tolong hargai usaha saya, Bapak-bapak, Ibu-ibu! Seribu dua ribu rupiah dari kantong anda, tak akan membuat anda jatuh miskin!"

Cowok ceking itu menyimpan siletnya lagi. Lalu dia mengeluarkan kantong bekas packaging permen dan menyodor-nyodorkannya ke depan muka tiap penumpang. Minta uang. Dua ibu masing-masing nyemplungin 1 koin ke kantong permen itu. Penumpang lainnya memberi isyarat 5 jari yang artinya: tidak. Dan si cowok ceking ngomel-ngomel sendiri. Ternyata "teror"nya nggak cukup sakti untuk meraup banyak uang di situ. Untung dia nggak nyilet orang.

Debus di bus emang baru sekali ini gue liat. Tapi "ngamen" versi ngancem di bus udah banyak macemnya. Bisa ngamen puisi, bisa ngamen lagu, tapi maaf aja ya... semua asal bunyi, nggak pake hati. Biasanya pelakunya dua orang ato lebih. Tampilan luar kurang lebih baju lusuh, muka beler, gaya sok jagoan, kalo ngomong teriak-teriak, dan ada ucapan "Daripada kami jadi pencuri atau pembunuh... lebih baik kami....."

Kenyataannya, belom pernah ada berita pengamen bermodel ngancem begini bikin keributan beneran di bus, apalagi sampe nyuri ato malah membunuh. Tapi ngamen ngancem gini asli bikin parno. Semoga kalo pun ada efek separah-parahnya, itu cukup bikin parno aja. Lebih dari itu? Naudzubillahi min dzalik.

Tuesday, September 20, 2011

Bude Nggak Punya Bahan Obrolan

Gue punya bude-jauh (kakak sepupu nyokap) berumur nyaris 70 tahun. Biar pun udah sepuh, semangat ngobrolnya sangat tinggi. Dia pasti menyapa duluan setiap kenalan yang dia temuin, lalu mengobrol. Ehm, ngobrolnya cenderung nyinyir sih.

Setelah bertahun-tahun ilang kontak, bude dan gue ketemu lagi nih kemaren. Ketemuannya di rumah adek sepupu nyokap, yang karena kehendak Allah baru aja dipanggil ke sisiNya alias meninggal. Gue tadinya nggak ngeh ada dia, dan baru noleh setelah dia manggil-manggil beberapa kali, "Dita! Dita!"

Gue datengin si bude. Cium tangan. Lalu basa basi. Si bude nanya kabar gue, kabar kakak gue, dan anak-anaknya kakak gue.

Bude : Oooo! Terus... kamu kapan nyusul??

Gue : Hah?? *ternganga, inget jenazah di ruangan itu*

Bude : Kok malah hah heh? Kamu kapan nyusul??

Gue : *asli bingung* .... Nyusul siapa??

Bude : Nyusul kakakmu!

Halaaaah! Nggak ada obrolan lain apa ya? Secara di rumah ini lagi suasana duka. Secara jenazah terbaring nggak jauh dari gue dan dia. Masih mending gue nggak tanya balik, "Bude kapan nyusul??".

Monday, September 12, 2011

Good to be Back

Baby it's good to be back
So good to be back
Honey it's good to be back
In your arms again

-- swing out sisters --

Back ke mana? Ke blogger. Kembali nulis di blog yang udah lama banget gue tinggalin. Seperti kembali bercerita ke temen lama.

Seperti temen lama, yang nerima gue apa adanya, begitu juga dengan menulis di blog ini. Blog ini nerima apapun tulisan gue apa adanya, tanpa protes (ya iyalah! gmana caranya protes???).

Masalahnya, cerita gue sepertinya nggak banyak yang baru. Soal cinta? Datang dan pergi belum ada yang awet, hikssss. Soal kerjaan? Kerjaan utama tetep nulis, honor naik, tapi nggak bombastis (oh para produser, kalo naikin honor yang boros dong please, hehehe). Soal pertemanan? Make new friends and keep the old. Soal kecerdasan? Haaaah, no comment.

Singkatnya, hidup gue gini-gini aja. Mengalir kayak air. Kadang lewat selokan, kadang lewat lautan, kadang jadi awan, kadang jadi hujan. For your information, selokan sampe hujan itu gue tulis tanpa itikad alias pengen nulis begitu aja. Jangan tanya maknanya karena gue juga bingung.

Hmm.... Sebagai orang berusia 30an, sepertinya gue udah ngelewatin quarter life crisis. Sepertinya yaaaaa. Sepertinya! Inget, sepertinyaaaa! :) Sekarang emang masih suka galau, tapi hellooooow... siapa sih hare gene yang nggak pernah galau?? Gue beruntung masih punya ortu dan sahabat untuk sharing, dan blog ini untuk bercerita tentunya.

So... Honey, it's good to be back!