Saturday, February 11, 2006

S a d o m a s o k i s

Konon (pake konon karena males cari referensi) Sadomasokis berkaitan dengan rasa sakit, yang justru dinikmati oleh yang didera sakit. Aneh. Makanya digolongin sebagai salah satu penyimpangan perilaku.

Mungkin penyebab sadomasokis adalah ekspose terhadap rasa sakit itu secara berulang-ulang dalam waktu lama. Gue nyimpulin ini gara-gara dicurhatin seorang kenalan, yang nggak bisa pergi2 dari pacarnya yang tiap hari ngomelin, menghina dan gaplokin dia. Setiap si pacar berkelakuan aneh, si kenalan gue ini pasti sakit hati dan nangis. Dulu. Sampe akhirnya, sekarang dia nggak nangis lagi.

Meski nggak nangis, tetep aja capek denger dia cerita2 penyiksaan si pacar. Tapi kalo nggak didenger, kasian. Orang kan butuh sharing. Apalagi kalo udah liat 'tanda merah di pipi' (kayak syair di lagunya Betharia Sonata), duh... kasian minta ampun deh. Anehnya, udah sejuta dua ratus tiga puluh dua orang mendukung dia ninggalin pacar, tapi dia nggak mau. Udah cinta, katanya.

Jadi, sekarang setiap disakitin, akhirnya dia tahan-tahan aja. Malah biar dia nggak ngerasa sakit, dia nikmatin aja tu rasa sakit. Seneng malah. Aneh kan? Dan tiba-tiba, gue udah berkesimpulan kalo begitulah proses seseorang jadi sadomasokis.

Tapi pas gue inget seorang temen kuliah, terus terang gue jadi ragu sama kesimpulan gue di atas. Soalnya gue nemuin sadomasokis yang kayaknya nggak punya latar belakang aneh-aneh. Keluarganya baik, temen-temennya baik, pergaulannya relatif baik, mantan-mantan ceweknya baik.... nggak ada yang tukang nyiksa ato aneh-aneh sejenisnya. Tapi ini anak kok menikmati banget kalo disundut rokok. Emang nggak kayak adegan sundut rokoknya film Penghiatan G30 S PKI. Tapi tetep aja disundut kan panas! Udah gitu, dia seneng dicubit, dari cubit gemes, cubit nepsong, sampe cubit murka. Itu kan juga sakit, gila.

Jadi, temen kuliah gue itu sadomasokis ato bukan? Jadi, sadomasokis itu karena expose rasa sakit berulang-ulang ato bukan? Jadi sadomasokis itu tepatnya apa sih? Hihihihi, pertanyaan mendasar banget.

Aduuuuuh. Aduuuuuuuuuuuuuh. Sakit yang sedang gue derita juga lagi pedih banget. Sakit yang amat sangat. Geraham gue kemaren di bor dokter gigi. Lalu dikasih obat pemati syaraf. Eh, ndilalah pelapis obat pemati syaraf itu bocor. Karena tu obat emang keras (lambang kemasannya aja tulang dan tengkorak persis lambang bajak laut), maka rembesan obat bikin dinding mulut gue luka. Jadilah SARIAWAN.

Berabenya, rembesan itu hinggap di bidang yang cukup luas di dinding dalam bagian samping mulut gue. Artinya, sariawan gue besoaarrrr! Aduuuuh, sakit beneeeer. Kebayang nggak sih, sariawan secuil aja nyeri, gimana sepulau? Biar sama dokter udah dikasih Kenalog (sodaranya Ken Arok kali ye), tetep aja rasanya masih swakiiiiiiiiiit.

Akhirnya, daripada gue bete, gue pikir mendingan gue nikmatin aja rasa sakit dari sariawan super lebar itu. Tuing tuing tuing.... kok tiba-tiba gue kepikiran sadomasokis ya? Buset, jauh bener ya. Tapi... beda kan ya? Ya? Ya? Ya?

Hihihihi.... gitu aja dibahas. Udah! Doain aja sariawan gue cepet sembuh!

6 comments:

Unknown said...

sadomasokis berasal dari 2 suku kata yakni sado (sadis: merasakan kepuasan batin dengan menyiksa, menyakiti,ataupun menganiaya orang lain) dan masokis (merasakan kepuasan batin dengan disiksa oleh orang lain ataupun dirinya sendiri). dlm dunia seks orang yg sado biasa disebut master (tuan, majikan) dan pihak masokis disebut servent (pelayan, atau kacung). penyimpangan sifat orang ini/ si sadomasokis bisa saja berasal dr latar belakang kehidupannya. rasa sakit yg diderita oleh tubuh mereka biasanya tidak sesakit perasaan yg mereka rasakan.

Anonymous said...

Sadomasokis emang betul berasal dari suku kata tersebut (sado dan masokis).
"masokis" (=masochist) itu untuk orang atau pelaku sedangkan perbuatannya namanya "masokisme" (="masochistme").

Masokisme emang tidak harus selalu ada pada seorang yang mengalami rasa sakit secara beruang-ulang dalam waktu yang lama.
Masokisme bisa tumbuh pada seseorang yang berlatar belakang kehidupan normal dan kehidupan yang sedang dijalani nya pun normal.
Hal ini dikarenakan dia memang menikmati setiap rasa sakit yang diberikan oleh pasangannya. Bukan karena dipaksa, atau harus menerima nya.

Jujur saya sendiri adalah seorang masokis yang mempunyai kehidupan normal.
Jika Budita mo explore ttg masokis, fell free to email me at :
i_am_your_slaveboy@yahoo.com
Saya akan menceritakan pengalaman saya ttg masokisme.

Regards.

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Dita said...

maap ya buat yg naruh komen sebelum ini, komen anda menurut saya terlalu vulgar untuk blog saya, jadi saya hapus. makasih buat pengertiannya.

Anonymous said...

Nggak apa - apa kok mbak Dita. maaf kalau tulisan saya terlalu vulgar pada posting sebelumnya.

saya ini sudah berobat ke dopkter dan mendapatkan Hypnotizer, untuk menyalakan hypnotizer harus menyalakan komputer, saya gak punya Laptop/Blackbery. dan pengaruhnya juga tidak begitu besar. sampai hari ini saya tak bisa menghilangkan sadomasokis saya. kalau memakai obat - obatan dikhawatirkan merusak ginjal, karena Hypnotizer itu adalah obat bukan makanan yang paling kuat, apalagi dengan obat berbentuk makanan tidak akan mempan.