Thursday, September 21, 2023

Ada Drama di Expendables 4

Dengan adanya Iko Uwais dan Tony Jaa di jajaran cast, ekspektasi saya menonton Expendables 4 (2023) adalah ada suguhan martial art yang keren di antara tembakan-tembakan senapan otomatis dan ledakan-ledakan yang buat saya membosankan. Ternyata yang saya dapatkan lebih dari itu. Dan itu bikin Expendables 4 makin asik ditonton.  

Saya mendapatkan drama. Ya, ada drama di segmen awal film ini. Buat saya ini menyegarkan, karena di tim Expendables bisa ada yang mati. Kematiannya memicu anggota tim yang lain merasa kehilangan, mendorong motivasi mereka mengalahkan lawan makin besar, sebab ada niat balas dendam, lebih besar dari sekadar motif terima bayaran seperti yang muncul di Expendables sebelum-sebelumnya.

Tenang, ini tidak menjadikan Expendables 4 film drama. Tetap film action, dengan banyak tembakan dan ledakan, juga kejar-kejaran mobil di gudang besar di daerah gurun, serta umpet-umpetan di kapal tanker raksasa, plus adegan berantem tusuk-tusukan belati. Action-nya intens. Seru. Untuk sejumlah menit durasi ada rasa film Rambo, di mana satu prajurit sendirian menghabisi banyak sekali prajurit lawan. Tapi karena ini film dengan ensemble cast banyak yang terkenal, cast yang lain pasti muncul dan beraksi bahu membahu menyelesaikan misi.

Cast Asia lumayan banyak di sini. Mungkin itulah yang membuat film ini banyak adegan tarung tanpa senjata api. Tony Jaa beraksi dengan Muaythai-nya, dan Iko Uwais yang jadi penjahat utama dengan silat-nya. Kalau Jason Statham saya tidak tahu dia martial art apa. Yang jelas dia menang kalau aksi martial art, secara di film ini dia jagoannya. 

Sebagai sisipan cuci mata, ada adegan bobo-boboan antara Jason Statham dan Megan Fox, pacarnya yang juga agen CIA dan tergabung dalam tim Expandables. Jadi film ini dapat rating R, karena memuat adegan kekerasan, darah-darah muncrat, hingga adegan seksual. 

Oiya, ada satu lagi yang saya suka dari judul ke-4 film waralaba milik Sylvester Stalone ini. Tanpa mengabaikan pemain-pemain tuanya yang berkarakter kuat, di sini pemain muda-nya lebih banyak. Pergerakan merekalah yang bikin adegan-adegan action di film ini dinamis.

Expendables 4 tayang di bioskop mulai 22 September 2023. Recommended? Untuk penikmat film action, jawabannya YES!  

Wednesday, August 30, 2023

Joyride : Pencarian Diri dengan Cara di Luar Nalar

Taruh 4 orang berbeda karakter di sebuah perjalanan panjang. Beri masing-masing motif. Kasih berbagai hambatan. Dinamika tajam akan muncul. Nah, di film Joyride, dinamika-nya itu ditampilkan dengan adegan-adegan kocak bikin ngakak nggak berhenti-henti. 

Bayangkan. Di film keluaran 2023 ini, keempat tokohnya punya karakter unik. Keempatnya cewek Amerika, tapi semua berdarah kontinental. Ada lawyer sukses, dia tukang ngatur, tapi selalu insecure karena dia anak adopsi, beda ras pula dari ortu angkatnya. Ada seniman nyeleneh yang karyanya berangkat dari otak mesumnya, namun dia pendukung setia sahabatnya. Ada fans Kpop yang sekilas agak lemot namun bisa memberi solusi di luar nalar. Ada juga aktris naik daun yang jaga imej, lantaran jatuh cinta sama aktor penjaga kesucian padahal nahan-nahan nafsu juga setengah mati. 

Keempat cewek Amerika itu traveling ke Asia untuk mencari ibu kandung salah satu dari mereka. Proses pencarian berliku-liku karena modal informasi hanya selembar foto. Masih juga ditambah runyam dengan sikap mereka yang "muka doang kontinental tapi kelakuan kebarat-baratan". 

Sampai akhirnya pertemanan mereka diuji. Soal cowok kah? Dua di antara cewek-cewek itu suka sama cowok yang sama? Oh, maaf, plot macam itu tak ada. Malah bisa dibilang di Joyride isu cowok bukan jadi hambatan. Kendala mereka adalah di diri mereka. Apakah masing-masing bisa menerima diri sendiri? 

Pesan yang kuat ini muncul, sayangnya tipis. Tertimbun lapisan komedi yang begitu tebal. Hampir tiap menit ada adegan komedi atau "punchline" kocak. Tapi komedinya Amerika banget yah, dan vulgar - makanya film besutan Adele Lim ini dapat rating D21. 

Adele Lim sendiri tercatat sebagai salah satu penulis skrip "Crazy Rich Asians" (2018), jadi kira-kira nuansa Joyride seperti itu - plus alur yang lebih cepat dan fun. Untuk melepas stress dengan cara ketawa hampir nonstop, Joyride cocok lah.


Sunday, August 20, 2023

Debut! Sebagai Penyanyi Tingkat RT


Suara alto, nggak bisa nembak nada tinggi, kalau nyanyi sambil joged pasti suaranya "goyang", dan gampang ngos-ngosan. Tapi dengan beginipun, gue tetap disuruh tampil lagi. 

Apa kuncinya? Nggak tau malu. Soalnya yang lain kalau disuruh maju nyanyi ya malu-malu. Rata-rata baru mau turun kalau sudah ada pioneer yang berkorban malu duluan. Tapi nggak papa, yang penting kan meriah. 

Itu yang terjadi waktu perayaan Agustusan di kompleks gw, tepatnya RW gw. Ngomong-ngomong soal RW gw, keren ih Pak Bu RW-nya dan pengurus-pengurusnya. Udah dua taun belakangan ini malam puncak perayaannya rame sekali kek pesta rakyat tingkat RW. Meski sederhana, tapi panggungnya cantik, sound system-nya jelas, ada layar lebar siaran langsung, makanannya enak, susunan acaranya juga rapi, dan MC-nya akamsi yang udah kayak pembawa acara di tv. 

Gue sendiri tampil sebagai bagian dari vokal grup ibu-ibu RT 01. Grup yang baru latihan beberapa jam sebelum manggung ini menampilkan medley lagu daerah Indonesia. Niatnya sih latihan beberapa kali dari hari-hari sebelumnya. Tapi ya namanya ibu-ibu kan banyak kesibukannya ya. Yang penting di hari H kita kompak, sepakat mau pake baju warna apa, mesti dandan ekstra cantik, kalo rame-rame pasti pede, dan siap mengguncang panggung (karena akumulasi berat badan). 

Ketika tiba saatnya manggung, rasanya kok gue rada terjebak. Pas latihan kan gue baris di depan, paling kiri. Ini kenapa pas naik panggung gue jadi persis di tengah? Emangnya gue Im Yoona? Itu loh, center-nya SNSD, visualnya Girls Generation.

Namun sebagai profesional panggung tingkat halu, gue nggak keberatan juga sih. Gue yang udah pegang mic langsung teriaaaakk menyapa penonton. Yes, pasti penonton kaget. Apalagi setelah itu gue bocorin betapa kita super nekat untuk tampil hari ini. Bodo amat. Ini taktik biar grup yang gak latihan ini dapat perhatian. Dan taktik ini manjur. Hahahahaa. 

Sebagai catatan: Baru tahun ini gue ikutan tampil, sebelumnya nggak pernah. Alhasil ini debut gue sebagai penyanyi tingkat RT RW. Thanks to teman-teman gue yang selama ini bocor-bocor. Gue yang kalem ini terinspirasi bocor dari mereka. 

Usai medley, vokal grup ibu-ibu RT 1 turun panggung dan langsung dapat ucapan selamat! Dari siapa? Dari ibu-ibu RT 1 yang nggak tampil tapi merekam dari depan panggung. Ya dari kita-kita juga sih. Ada input, tadi joged-nya pada kurang luwes. Baiklah, taun depan kita goyangkan panggung lagi! 

Lagu Kedua

Setelah persembahan 4 RT kelar, seorang warga RT 1 dari blok sebelah ngajak gue nyanyi lagu-nya Reza Artamevia. Eh, nggak salah nih? Oh iya ya, yang dibutuhin kan penampil yang nggak malu-malu ya. Baiklah, karena ada ibu muda bersuara emas lainnya yang juga diajak, gue langsung iyain. 

Hasilnya? Tampillah trio dadakan ini menyanyikan Berharap Tak Berpisah. Tau kan, lagu itu? Lagu dengan beat lumayan buat jejogedan dan banyak nada tinggi. Hasilnya ya suara gue fales, tapi ketutup sama suara 2 cewek lainnya. Oh, ada rahasia tambahan: si pemain organ tunggal juga bawa penyanyi sungguhan - yang beneran jago nyanyi. Dialah yang beneran nutup suara kita sehingga yang keluar di loudspeaker jadi keren. Hahahahaa. 

Penampilan tadi bisa jadi pengiring senam malam. Karena banyak yang turun ke depan panggung untuk ajojing bersama. ((( ajojing ))) 

Begitulah secuplik malam peringatan Agustusan di RW gue. Kalo sama peringatan 17 Agustus di Istana Negara - di mana salah satunya menampilkan Putri Ariani nyanyi Rungkad dan bikin orang seIstana jejogetan - yaaaah, peringatan di RW gue ini bandingannya 11-12 lah serunya, tapi 12-nya 12 Milyar alias jauuuuuuuhh levelnya.

Tapi tetep keren! Capek tapi senang. Alhamdulillah. 

Sunday, June 11, 2023

Jatuh Cinta kok Bikin Bodoh?

Sesekali nulis rada ngelmu ya. Lagi seneng baca soal jatuh cinta soalnya. Dan suka heran kok orang jatuh cinta bisa jadi bloon atau bodoh? Sebenarnya bukan bloon atau bodoh. Istilah yang lebih tepat adalah nggak sinkron-nya logika, perasaan, dan tindakan. 

Ketika kita jatuh cinta, perasaan euphoria muncul. Ketika jatuh cinta, tubuh kita memproduksi dophamine alias hormon kebahagiaan. Lalu seiring berjalan waktu, ketika kita makin dekat sama orang yang kita suka itu, kita merasakan kenyamanan. Nah kenyamanan ini kerjaannya hormon oxitoxcin. Hormon oxitoxin muncul ketika kita ada di hubungan yang saling sayang, entah itu keluarga, teman, atau pasangan.

Balik ke dopamine alias hormon kebahagiaan. Ada masalah dikit nih. Seperti apapun yang nggak baik kalau berlebihan, maka Dopamine yang berlebih bisa mempengaruhi otak, tepatnya di dfrontal cortex. Pengaruhnya ke mana? Ke kemampuan kognitif, alias jadi bego, yang tadi lebih tepat disebut nggak sinkron antara logika, perasaan dan tindakan.

Meningkatnya dopamine berpengaruh juga pada hormon serotonin. Serotonin adalah hormon yang bertugas untuk membawa pesan antar sel dalam otak. Hormon ini berperan penting dalam memperbaiki suasana hati menjadi lebih baik, sehingga kamu jadi merasa bahagia. Seseorang yang kekurangan hormon serotonin dapat membuat suasana hatinya menjadi buruk.

Nah, hati-hati nih, kelebihan dopamine alias hormon kebahagiaan justru menyebabkan serotonin menipis. Serotonin menipis akan jadi gangguan seperti mood gak stabil, kecemasan, eating disorder, bahkan sikap obsesif. Biasanya kalau orang sudah obsesif akhirnya membenarkan apa yang nggak boleh. Jadilah sikap yang toxic.

Gimana kalau putus cinta? Putus cinta kan sakit ya. Otak mengaktifkan bagian insula cortex, yaitu bagian yang menyampaikan pesan rasa nyeri. Efeknya adalah rasa tak nyaman, kewalahan, galau, bosan, dan sejenisnya. Supaya efek ini berkurang, kita akan mengenang hal-hal yang mengaktifkan dopamine kita dulu. (Ingat, dopamine adalah hormon kebahagiaan). Ini bisa kita lihat pada orang yang udah disakiti, putus, tapi tetep cari pembenaran untuk kembali lagi ke orang yang menyakiti. Sedih yaaa.

Makanya lepas dari hubungan yang toxic itu sangat susah. Ini tak ada hubungannya sama norma. Nooo. Lepas dari hubungan toxic itu hubungannya sama reaksi biologi manusia. Mesti dicarikan pengalihan. Itu juga nggak gampang, pasti ada proses, dan harus ada dukungan dari sekitar.

Seiring waktu, rasa sakit ini bisa surut. Cepat atau lambat, luka akan mengering dan pulih. Mungkin meninggalkan bekas, tapi sembuh.

Jadi yang siap jatuh cinta, siap nyaman, tapi juga siap bego, bahkan juga siap sakit, meski amit-amit jangan sampai kejebak toxic. Bagaimana pun, yang kita cari bahagia-nya. Betul?  

Sunday, December 25, 2022

Frozen Shoulder itu Pedih. Aku Harus Bagaimana?

Jangan coba-coba olahraga berat tanpa pemanasan cukup. Terutama untuk yang berusia di atas 30 tahun. 

Well, usia gue emang nggak 30an. Tapi 40an, hehe. Lebih riskan untuk cidera. Apalagi jarang olahraga. Nah, Oktober kemaren gue belagu mau pull-up. Salahnya, tanpa pemanasan sama sekali. Nggak sadar akibatnya apa. Pas tangan terangkat ke atas masih asik-asik aja. Pas kelar pull up kok lengan kanan bagian bawah terasa nyeri?

Ada yang meradang 

Saat itu nggak ada pikiran kalau ini frozen shoulder. Gue kira nyeri biasa, semacam pegel kecapekan, gitu. Jadi gue diemin aja. Berapa jam kemudian nyerinya makin hebat. Akhirnya gue oles counterpain. Tapi berapa jam kemudian lagi nyerinya makin hebat. Lengan kanan dari bahu sampai jari kayak ada sensasi terbakar. Panas!

Emang dasar gue males ke dokter. Bukannya ke dokter, malah curhat ke grup WA. Dari temen-temen di grup WA-lah gue ngeh ini kemungkinan FROZEN SHOULDER. Yaitu kondisi di mana otot bahu menegang dan menebal. Akibatnya lengan jadi susah digerakkan. Sepertinya pemicu ketegangan otot ini karena otot "kaget", lantaran belum diangetin dan dilemesin pakai pemanasan, jadi nggak siap tugas berat saat gue pull up. 

Sensasi terbakar di bahu sampai jari itu karena otot-otot di sana meradang. Kalau lihat foto-fotonya, waaah, udah kayak bara api dikipasin. Pantes panas asli, kayak dikasih koyo cabe tapi yang jauh lebih cabe dibanding koyo cabe. 

Pas lagi radang-radangnya, beeuuuhhh, sengsara. Tadi kan gue nulis sakit dari bahu ke jari tangan. Nah, itu kalau kita diam saja. Tapi kalau bergerak, misalnya dari berdiri ke duduk, dari duduk ke rebahan, dari rebahan mau bangkit, itu pedih seluruh badan. Pedih luar biasa! Kayak tegangnya otot lengan itu merembet ke otot-otot lainnya. Mending nggak bergerak deh, beneran. Kadang gue sampe mengerang saking pedihnya. Terus untuk menghibur diri, maka gue mengerang lanjut nyanyi - meski fals dan sambil meringis mau nangis. 

Upaya penyembuhan lebih serius

Berapa hari sengsara, akhirnya gue konsul ke dokter. Yes, ada obatnya. Ada terapinya. Inti gerakan terapinya adalah: gerakkan otot yang kaku karena frozen. (Setelah gue cek youtube, ternyata banyak fisioterapis yang bikin video terapi frozen shoulder - yah gerakannya mirip2 lah). 

O iya, buat yang lagi frozen shoulder, terapinya itu sakiiiiit banget. Bayangin aja, otot lagi kaku, nggak bisa gerak, malah diajak bergerak, kalau perlu ditarik (dengan kekuatan terukur ya). Secara gue cemen, di latihan berikutnya gue melakukan yang paling nggak sakit, jadi gerakannya nggak terlalu dipaksa. Padahal, kalau mau tega ke diri sendiri, agak dipaksa aja bisa lebih cepat sembuh. 

Tapi ini adalah pilihan gue sendiri. Gue milih lama sembuh, dibanding melalui proses tarik-tarik otot yang bikin gue teriak-teriak. Sempat dikerokin juga sama sahabat tercinta yaitu si Monik. Hasilnya merah ranum! Katanya itu karena darah di daerah lengan nggak lancar. Minggu depannya dikerokin lagi, kali ini sama Kang Urut (ibu-ibu). Masih merah ranum! 

Karena itu minggu depannya lagi gue kerokan lagi. Seminggu sekali, sampai merahnya berubah jadi pink, dan akhirnya pink pun tidak. Masih terapi juga, tapi progress-nya sedikit karena gue nggak mau ditarik-tarik. Sakit banget, gila. Nggak papa lah progressnya sedikit, lama-lama juga sembuh, meski itu bisa makan waktu 1 - 3 tahun. 

Hah?? Sembuhnya 1-3 tahun?? Lama amat??

Jadi kata dokter, frozen shoulder itu sembuhnya bisa 3 bulan sampai 3 tahun. Makin cepat ditangani, makin cepat sembuh (kalo gue kan nggak langsung ke dokter tuh). Makin sakit proses terapinya (karena menggerakkan otot yang kaku), makin cepat sembuh (sementara gue malah nggak mau terapi yang sakit). Malah untuk gue mestinya ada relokasi, alias membetulkan kembali letak engsel bahu yang bergeser karena otot menebal saat frozen shoulder ini. Tapi relokasi ini ibarat sendi di-"krek" gitu. Nggak berani ah. 

Sensasi terbakar frozen shoulder, di gue kemaren sekitar 1 bulan. Tangan kiri (yang frozen) udah bisa gerak dikit, meski palingan pergerakan hanya 5 derajat aja. Dengan kondisi begini, gue tetap harus dibantu nyokap untuk ganti baju. Makanya gue lebih suka terapi sendiri di rumah - dan karena itu milih yang santuy meski efek normalnya lama. 

Eh di satu bulan itu gue ada undangan meeting script. Gue nggak harus dateng, tapi gue ngotot dateng sebagai bentuk tanggung jawab kerjaan. Soalnya meeting sebelumnya gue ijin nggak ikut karena pas lagi radang-radangnya. Nah yang meeting gue dateng itu maksudnya biar orang liat sendiri kek apa kondisi gue. Ngetik pakai satu tangan dong. Yah, pada kasihan sih. Gue disuruh pulang duluan. 

OOT dikit. Efek lihat gue sakit itu, produsernya malah cerita tentang penyakit dia. Kanker. Lah, sama kayak mamaku. Akhirnya malah sharing cerita tentang penyakit, obatnya, biayanya, terapinya. Sungguh pembicaraan yang nggak pernah gue bayangin sebelumnya - apalagi saat gue muda (ciyeeee muda). 

Perkembangan terkini 

Kembali ke frozen shoulder. Sampai Desember ini, tangan kiri gue masih nyeri. Pergerakan masih 5 derajat, paling jauh 10 derajat. Sensasi terbakar udah hilang. Tapi untuk pasang kait bra masih dibantu nyokap karena tangan kiri nggak bisa ke belakang (punggung). Pakai baju juga masih dibantu nyokap untuk merapikan jatuhnya baju di badan. Ngetik sudah mulai bisa pakai dua tangan, meski tangan kiri cepat sekali minta istirahat. Terapi jalan terus.  

Capek? Nggak. Sedih? Nggak. Takut? Nggak. Yakin kok ini bisa sembuh. Kan usaha terus. Makasih ke para bestie yang udah kasih tips dan semangat, bahkan juga ada yang berbagi pengalaman (sebagai senior di bidang kena frozen shoulder). Love love. 

Friday, December 31, 2021

Before and After Liver Cancer Surgery (Part 1 - She Diagnosed with Cancer)

Sebelumnya mau menegaskan, yang operasi kanker liver adalah nyokap gue. Dan gue mau menceritakan hal-hal yang mengesankan gue before and after operasi. 

Nyokap reseksi alias pemotongan liver di Desember 2021, di usia ke-68. Volume liver yang dipotong dan diangkat cukup besar, sekitar 10x11x11 cm. Alhamdulillah operasi berjalan lancar, dan saat ini nyokap insyaAllah sehat.  

Cerita ini panjang. Jadi gue potong-potong jadi beberapa bagian. Untuk bagian pertama ini gue mau cerita soal awal diagnosis kanker. 

Di tahun 2012, saat itu gue belum terlibat soal kesehatan nyokap, hasil general check up nyokap mengungkap kalau beliau kena fatty liver. Ini kondisi di mana organ hati diselimuti lemak, dan efeknya kerja (atau fungsi) organ tak akan maksimal. Asal tau saja, hati atau liver punya 500an fungsi. Ini di antaranya

Setelah itu nyokap abai dengan kesehatannya. :( 

Tahun 2021, saat pandemi, gue lihat perut nyokap melembung kayak balon. Kalau ditekan-tekan pelan, rasanya seperti di dalamnya ada air. Akhirnya gue bawa nyokap ke dokter. Dokter menyebut ini namanya ascites atau asites, yaitu kondisi perut membesar secara tak normal akibat penumpukan cairan dalam rongga perut. 

Umumnya asistes muncul ketika ada sirosis hati. Setelah serangkaian uji lab, benar-benar ketahuan kalau nyokap gue kena sirosis hati. Ini kondisi di mana organ hati mengeras. Jika fatty liver menyebabkan hati tak maksimal menjalankan fungsinya, maka sirosis hati menyebabkan hati tak bisa menjalankan fungsinya. 

Bahaya kan? Secara fungsi hati itu ada 500 macam untuk tubuh kita. Kalau hati nggak berfungsi, lantas gimana? Ya sakit lah.  

Ada beberapa sebab timbulnya sirosis.

  • Suka minum-minum alkohol dalam periode panjang - kerja hati jadi super berat, bisa jebol. 
  • Kena hepatitis - ini akibat infeksi virus hepatitis. Bisa kena hepatitis karena pas imunnya rendah eh terpapar virus ini.  
  • Fatty liver - organ diliputi lemak sehingga kerja nggak maksimal dan akhirnya mengeras kayak batu lalu berhenti berfungsi (untuk bagian yang mengeras). 

Tiap pasien berbeda-beda penyebabnya. Untuk nyokap, hasil lab menunjukkan non-virus. Nyokap juga gak minum alkohol. Jadi kemungkinan besar penyebabnya ya fatty liver itu. 

Fatty liver penyebabnya karena apa? Kadar kolesterolnya tinggi. Dengan kondisi ini, kalau makanannya gak dijaga ya makin besar lah peluang kena fatty liver. Udah gitu nyokap jarang olahraga. Dan mungkin stress juga ya. 😐

Dari hasil USG, dokter menyatakan kondisi sirosis nyokap adalah 40% dari keseluruhan liver-nya. Jreng! Nyokap shock. Eh dia sempat-sempatnya nanya sisa umur. Mom, please. Umur seseorang kan nggak ada yang tau. Cuman karena nyokap penasaran, dokter akhirnya menjawab kalau orang yang kena sirosis hati rata-rata sisa umurnya 5 tahun, dihitung dari saat ketahuan. 

(note: Belakangan gue tau, dari penjelasan dokter yang lain, kalau kesimpulan "5 tahun lagi" itu adalah data empirik, dari penelitian di Eropa/Amrik - gue lupa. Itu penelitian juga diadakannya berapa puluh tahun lalu. Respondennya ratusan orang. Penelitannya jangka panjang, bertahun-tahun. Berarti peneliian super mahal itu. Makanya belum diulang lagi).

Nyokap sedih berat. 

Yang nyokap nggak tau adalah - apa yang dia kira sakitnya "hanya" sirosis hati, sebenarnya sudah jadi kanker. Tapi dokter nggak bilang satu katapun bilang soal kanker. 

Gue ngeh sakit nyokap ini kanker setelah menghubungi sodara yang dokter juga di rumah sakit lain. Si sodara ini dokter spesialis jantung, tapi pasti paham lah baca data lab pasien sirosis. Dia bilang, sirosis itu udah bisa dianggap kanker. Yes, kanker. Gue nggak salah denger, dan sampai memastikan 2-3 kali. Gue langsung nangis, sodara-sodara! 

(note: Belakangan gue tau, dari penjelasan dokter lain lagi - gue banyak kulakan ilmu dari dokter2 jadinya - bahwa sirosis itu bukan kanker. Tapiiiii hati yang mengeras alias sirosis itu adalah lahan yang disukai sel kanker untuk tumbuh. Makanya pasien sirosis hati mesti ekstra awas, kalau bisa dipantau terus, kali aja suatu saat kankernya tumbuh karena sudah ada lahan yang disukai). 

Gue galau. Jika nyokap kena kanker, kenapa dokter nggak bilang satu kata pun soal kanker? Gue merasa nyokap mestinya dapat treatment ekstra. 

Singkat cerita, akhirnya nyokap dibawa ke rumah sakit kelas A. Nyokap diopname kurang lebih seminggu. Dilakukan serangkaian tes lab ulang. Dari cek darah, endoskopi, sampai fibroscan. Ada juga cek psikiatri - yang hasilnya cukup mencengangkan karena nyokap diindikasi depresi. 

Waktu itu nyokap masih juga belum tau kalau dia kena kanker. Dokter di RS yang baru ini menyampaikan diagnosis soal kanker hanya di depan gue dan abang gue, tanpa ada nyokap gue. 

Jujur, saat dokter bilang nyokap kena kanker, gue dan abang gue udah siap mental. Soalnya sebelumnya ada "senior" dari keluarga pasien kanker yang sharing soal kanker - dan saat itulah gue dan abang gue nangis (lagi) ngebayangin sakitnya nyokap, juga kemungkinan kehilangan nyokap. Alhamdulillah setelah puas nangis perasaan jadi lebih lapang, lebih siap nerima diagnosis dokter, dan lebih bisa mikir mesti melakukan apa aja setelahnya.

Next - Is Liver Surgery a Must? Is There Any Other Way to Cure Her?


Sunday, July 05, 2020

Rahasia Awet Muda dan Kulit Sehat dari “We the Health”

Sebelumnya saya tak pernah berpikir kalau seminar online bakal seasyik conference kesehatan We the Health. Padahal acaranya seharian, dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore, Sabtu, 27 Juni 2020. Tapi saya senang banget bisa ikut acara ini, sebab narasumbernya orang-orang kompeten di bidang masing-masing, moderatornya mewakili rasa penasaran peserta, dan yang paling penting: saya dapat ilmu yang saya butuhkan.


Fix! Setelah conference We the Health, saya ngefans sama narasumber ini.


Waktu saya lihat poster acaranya, wow, sepertinya topik bahasannya seru-seru. Antara lain nih ya: 


  • Kiat Menjaga Kebugaran Tubuh dan Awet Muda 
  • Tips Menjaga Kesehatan Kulit dari Dalam  
  • Pentingnya Mengelola Stress Saat Pandemi 
  • Diabetes Mellitus: Strategi dan Manajemen Terkini
  • Rutinitas Ibu Hamil di Waktu New Normal 
  • Persiapan dan Adaptasi Menghadapi Rutinitas di New Normal 

Karena saya antusias untuk bisa tetap cantik dan awet muda (hehee) maka saya pastikan menyimak dua topik pertama.  



Sesi pertama yang saya piilih adalah Kiat Menjaga Kebugaran Tubuh dan Awet Muda. Narasumbernya perempuan usia 50 tahunan, tapi kelihatan seperti 20 tahunan, mentok-mentok kayak 30 tahunan lah. Dia ibu Puspa Dewi, yang masih cocok dipanggil “mbak”. Cek deh instagramnya https://www.instagram.com/puspadewihc. Awet muda kan? Saya iri. Hahahaa.

Mantan bankir ini bicaranya penuh semangat plus banyak senyum, bikin saya yang menonton ikut semangat dan senyum-senyum. Menular banget aura positifnya. 

Begini tips bugar dan awet muda ala Puspa Dewi :

`.   Olahraga.

Sesibuk-sibuknya kamu, jangan lupa olahraga. Tiap hari minimal setengah jam. Kalau perlu, di kursi kerja juga bisa olahraga. Caranya antara lain dengan menggerakkan leher mendongak, menunduk, bengkokkan ke kanan, ke kiri. Tangan direnggangkan.  
Ini salah satu gerakan olahraga di kursi. Kata Puspa Dewi. 

Olahraga juga bisa di kamar yang irit space. Misalnya dengan melakukan plank. Kalau sudah jago plank, bisa variasi dengan push up dan lain-lain. Memanfaatkan payung panjang juga oke. Taruhlah di belakang pundak. (Saya sudah coba, otot terasa direnggangkan, nyaman banget!). Jadi tidak ada alasan untuk tidak olahraga.

Fun fact: Puspa Dewi menaruh dumbbell di kamar mandi. Jadi di kamar mandi pun bisa latihan agar tubuh tetap kencang. 


Istirahat yang cukup.

Tidur rata-rata 7-8 jam sehari, dengan kualitas tidur yang bagus. Dengan begitu pas bangun akan terasa bugar.
Kalau tidurnya tidak berkualitas, bangun-bangun tidak merasa bugar. Kenapa tidur tidak berkualitas? Bisa jadi itu karena kurang darah. Bisa jadi karena lagi banyak pikiran. Coba cek lagi asupan makan. Cek juga apa yang kamu pikirkan selama ini, jangan-jangan bikin kamu overthinking. 

Bahagia dari dalam
Ini nih tips awet muda Puspa: Bahagia.
Bahagia itu muncul dari pikiran, lewat menjaga kesehatan jiwa dan badan. Makanya olahraga, karena olahraga bisa membantu pikiran jadi positif, dan badan jadi sehat karena aktif.


Berbagi
Ini masih nyambung dengan poin Bahagia di atas. Yes, berbagi itu bikin bahagia. Makanya Puspa senang sekali bisa share pengetahuan dan pengalaman. Apalagi kalau yang mendengarkan sharingnya merasa dapat manfaat.
O iya, berbagi kasih sayang dengan keluarga juga membahagiakan lho. 


Makan makanan sehat
Banyak makan sayur dan buah, kurangi karbohidrat, dan jangan lupakan protein termasuk protein hewani.  O iya, Puspa tidak suka gorengan dan makanan berlemak lho.  
Fun Fact: Dalam sehari, Puspa makan 6 telur ayam! Tapi putihnya saja. 

Banyak minum air putih
Puspa minum air putih lebih dari 2 liter sehari. Dia tidak minum soda dan minuman kekinian boba. Minuman Boba banyak gulanya.

Perawatan wajah
Supaya wajah tetap kinclong dan kencang, Puspa rajin membersihkan muka. Lalu pakai toner. Tak lupa pakai serum wajah. Setelah itu pakai sunscreen kalau siang, atau krim malam kalau malam, 
Fun fact: Puspa mengaku tidak rajin pakai krim malam, tapi yang penting jangan lupa pakai serum.

Begitulah tips dari Puspa Dewi. Berkat keceriaan mbak, eh, ibu Puspa Dewi, sesi 1,5 jam jadi terasa sebentar. Tapi saya senang tips-nya praktis dan bisa segera dilakukan. Mudah-mudahan saya bisa awet muda seperti beliau. Aamiin (yang kencang).  

Nah, lanjut ke sesi berikutnya yang saya simak. 


dr. Listya Paramita yang online habis kerja dari tempat prakteknya. Demi sharing di We the Health ya, dok. Terima kasiiiiih. 

Judul sesinya Tips Merawat Kesehatan Kulit dari Dalam, dibawakan langsung oleh dokter spesialis kulit dr. Listya Paramita. Isinya kurang lebih sama dengan yang disampaikan Puspa Dewi, tapi dr. Listya membahasnya dari pendekatan kedokteran.

Tips dari dr. Listya adalah: 


Olahraga.
Rutin, setengah jam tiap hari. Jangan dirapel! Jangan gini nih: seminggu tidak olahraga, sekalinya olahraga langsung 6 jam. Itu tidak bagus hasilnya buat kesehatan.

Menjaga higinitas
Antara lain dengan cuci tangan pakai sabun. Caranya mesti benar dan minimal 20 detik. Tidak perlu pakai sabun antiseptic, apalagi buat yang kulitnya sensiftif. Pakai sabun biasa juga OK kok.

Berjemur
Berjemur itu untuk mendapatkan vitamin D agar meningkatkan imun tubuh. Dokter Listya menyarankan berjemur sebelum jam 9 pagi agar sinar UV-nya masih relatif rendah. Cukup 15 menit sekali berjemur. Tak perlu tiap hari tapi jangan terlalu jarang juga – yah 2 hari sekali lah. Oh iya, usahakan ketiak kena paparan sinar matahari ya.

Tidur malam itu penting.
Sebab tubuh itu punya iramanya sendiri, alias irama sirkadian, alias jam kerja dari masing-masing organ tubuh. Tidur malam membuat organ yang seharusnya istirahat malam, misalnya liver, benar-benar istirahat di malam hari.
Apa yang terjadi jika tidur malam dilewatkan? Organ yang harusnya istirahat malam jadi kerja lagi. Kalau dilakukan sering-sering, kasihan kan organ tubuh tersebut? Itu tidak baik buat si organ tubuh, dan akibatnya kesehatanmu pun terganggu. 


Atur makananmu
Misal, di piring makan jangan kebanyakan karbohidrat. Nasi cukup sepertiga bagian saja. Dua pertiganya lauk dan sayuran.

Pakai skincare

Nah, tipsnya: 
  • Pakai sunscreen, untuk melindungi wajah dari jahatnya sinar matahari. Pakai sesuai instruksi di kemasan ya.
  • Pakai skin skincare yang cocok dengan kulitmu. Skincare yang bagus di wajah temanmu belum tentu bagus di wajahmu karena karakter kulit tiap orang berbeda-beda. Cari yang paling cocok dengan karakter kulitmu.
  • Kalau kulitmu teksturnya rusak seperti bopeng atau ada keloid, tidak bisa disembuhkan dengan krim saja. Harus ada tindakan medis, misalnya operasi. Hubungi dokter kulit terpercaya ya.


Ada satu nasihat menarik dari dr. Listya. Kalau mau pakai skincare bikinan sendiri alias DIY, harus ekstra hati-hati. Kalau ada kulit merasa tidak nyaman, bahkan timbul iritasi, segera hentikan. Kok ya pas banget sih dr. Listya memberikan contoh mengaplikasi lemon ke kulit wajah. Saya pernah lho melakukannya. 

Kata dr. Listya, lemon sebaiknya jangan langsung diaplikasikan ke wajah. Bisa jadi ukuran kandungan dalam lemon itu tidak sesuai dengan yang kamu butuhkan. Mungkin pemakaian seminggu dua minggu bisa mencerahkan. Tapi pemakaian jangka panjang malah bisa bikin kusam karena kondisi kulit tergerus kerasnya lemon yang tidak sesuai dengan kadar kebutuhan kamu. Hiiiiiiiiiiiii. 


Jadi lebih baik sih pakai produk skincare yang memang sudah terukur kandungannya dan pilih yang sesuai karakter kulit kita. Ok dokter, siap! 



Itulah catatan saya tentang materi yang saya ikuti di online conference We the Health. Conference ini terselenggara untuk menandai ulang tahun pertama Jovee dan Lifepack, dua aplikasi bidang kesehatan. Kalau Jovee untuk personalisasi kebutuhan vitamin kamu, sedangkan Lifepack untuk aplikasi tebus obat secara online. Keduanya itu legalitasnya terjamin dan dikawal dokter-dokter. Mantap. 

We the Health, terima kasih yaa atas weekend berkualitas ini. I love it!


Friday, May 15, 2020

Tips Mudik saat Pandemi Covid 19

Tips ini adalah kesimpulan saya sendiri, hasil pengamatan timeline media sosial, curhatan beberapa teman, dan berita tv. Tips-nya adalah:  

1. Pakai mobil sendiri

Naik kereta, pesawat, travel, buat mudik? Pasti beli tiketnya antre, masuknya antre. Pas antre itu tak ada jaminan physical distancing alias jaga jarak. Yang ada malah berdempetan. Yakin yang berdempet-dempetan itu sehat semua? Gak ada OTG (Orang Tanpa Gejala)? Gak ada ODP (Orang Dalam Pengawasan)? Gak ada PDP (Pasien Dalam Pengawasan)? Kalo berdempetannya sama kita, gimana?
Belum lagi di dalam mobil travel-nya, dalam keretanya, dalam pesawatnya, udaranya muter di situ aja. Kalo ada OTG nafas, ngomong, bersin, batuk, dan kamu hirup udara yang muter di situ-situ aja, gimana?
Kalo naik mobil sendiri kan gak ada yang dempetan sama kita. 
Dengan catatan: ya di mobil terus.  

2. Pergi sendiri 

Sebab lebih mudah mengontrol kebutuhan sendiri di perjalanan. Kebelet pipis? Bisa sendiri. Laper di jalan dan pengen makan? Makan sendiri. Mengawasi diri sendiri doang lebih mudah dibanding harus sekaligus ngawasin anggota keluarga selama perjalanan mudik. 
Kalau kamu bersama keluarga, bisa jadi kamu harus maklum jika mereka minta ke toilet umum. Gimana kalo pas antre di toilet umum, nggak bisa diawasi physical-distancing-nya? Siapa tau, wallahuAlam, saat itu gak ada jarak, dan ternyata berdekatan dengan OTG (orang tanpa gejala). Jadilah carrier, alias pembawa virus. Lalu pas mau lanjutin perjalanan lagi sama kamu.... kamu sudah bersama seorang yang sudah jadi carrier. (mirip zombie emang nih).  

3. Sampai di kampung, karantina mandiri dulu 2 minggu 

Sebenarnya ini prosedur standar di masa pandemi Covid 19. Kalau ada orang yang bepergian antar wilayah, harus karantina mandiri 2 minggu. Alasannya mirip-mirip lah sama poin 1 dan 2. 
Kenapa harus 2 minggu? Dalam 2 minggu ini kondisi tubuh bisa menunjukkan tanda-tanda. Mungkin suhu tubuh meninggi, nafas sesak, batuk-batuk, dll. Kalo dalam 2 minggu tanda-tanda tidak muncul, Alhamdulillah. Berarti setelah 2 minggu bisa memeluk keluarga di kampung. Kalo tanda-tanda muncul? Langsung deh minta pertolongan medis. Cuman denger-denger pelayanan medis juga sangat terbatas, karena yang ditanganin udah overload. 
Btw, kok mau sih mudik cuman untuk karantina 2 minggu? 
Kalo gak karantina, kok tega sih? 

4. Kalau mau ke tempat awal lagi (sebelum mudik) juga pergi sendiri. 

Orang mudik kan biasanya bakal balik lagi ke tempat dia berangkat. Entah untuk kerja, sekolah, dll. 
Ini ngulang tips 1, 2, 3 nih. Dari pemilihan transportasi sampai karantina mandiri. 
Pertanyaannya... kok mau sih balik-balik dikarantina lagi 2 minggu? 
Kalo gak karantina, kok tega sih? 


Begitulah tips mudik di masa pandemi dari saya. Semoga bisa dipertimbangkan. Maklum banget kalo keinginan mudik tuh besarnya luar biasa. Tapi apa gak pengen memutus rantai penularan Covid 19? Kasian lho petugas-petugas medis yang ngurusin pasien Covid-19. Udahlah capek, kangen keluarga, risiko kerjaan sangat tinggi.... eeeeeh, kita gak menghargai, malah nambah kerjaan mereka. 

Di bawah ini nih curhatan orang pengen mudik: 



Dan ini lagi ramai hari ini, terkait soal mudik. 

Sekian. 

Ketika Ingin Pulang Kampung, Tapi Tak Bisa

Tahun 2020 ini istimewa banget. Pandemi covid 19 sejak awal tahun sampai bulan ke-5 belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Di Indonesia kemungkinan besar jumlah kasusnya bisa naik menjelang lebaran. Yup, ada tradisi mudik. Banyak orang pergi dari satu daerah ke daerah yang lain. Padahal ada imbauan, bahkan sampai larangan segala, agar tidak mudik. 

Tolong lah ya, tetap di rumah aja. Yang kangen keluarga banyak, di antara mereka banyak juga yang berusaha menahan diri untuk bepergian jauh (aka mudik). Tidak pulang kampung bukan berarti putus silaturahim kan? 

Ini puisi yang pas buat yang pengen pulang kampung tapi nggak bisa. 


Kapan covid 19 berakhir? Apa tanda-tanda pandemi akan berakhir? Belum ada yang tau pasti. Karena itu yang harus kita lakukan adalah menolong diri sendiri dan gotong royong menolong sesama.  Termasuk tidak mudik. 

Doa kita buat semua. 


#stayathome #physicaldistancing #thistooshallpass 

Saturday, November 02, 2019

Sudut Pandang Unik dalam Membuat Ide Cerita

Bagaimana cara mendapatkan ide cerita? Jawaban standar adalah perbanyak pengetahuan, bisa dari baca, nonton, diskusi, atau jalan-jalan. Tapi bagaimana jika sudah melakukan itu semua eh ide cerita tidak muncul juga? 

Saya yakin itu bukan karena ide tidak muncul. Sebenarnya itu lebih ke perasaan bahwa ide yang mampir kok rasanya tidak unik, tidak istimewa, dan tidak menarik. 

Bisa jadi memang tidak menarik (lalu saya menertawakan diri sendiri, dengan sedih). 

Lalu bagaimana biar ide cerita jadi menarik? Sejauh ini yang pernah saya lakukan adalah : 

1. Cari karakter yang unik 

a. Menabrakkan kondisi. 
Misal umurnya sudah banyak tapi kelakuan masih bocah, atau orang miskin tapi gaya sosialita, atau sok berani padahal penakut, atau tampang rambo hati rinto, atau si ramah ternyata psycho, dan banyak lagi. Intinya di satu karakter itu ada satu sifat dominan dan satu sifat kebalikannya (kontrasnya). 

b. Beri kebiasaan verbal/suara si karakter. 
Untuk audio visual seperti serial tv, film, atau series di medsos, 

Misal, dulu ada tokoh drama radio suka teriak "Alamakjaaan" (jebakan umur banget). Karakter yang suka berpantun juga menarik. Atau bikin karakter yang suka plesetan kata, dan orang lain terpancing untuk membetulkannya sampai level kesal pengen nabok. 

Kalau karakternya mau dihidupkan buat podcast atau film, bisa menambahkan bunyi aneh, misalnya ketawa babi (seperti Sasha di serial OB). Masih banyak lagi kebiasaan verbal yang bisa disematkan ke karakter yang kita bangun, carilah. 

c. Beri kebiasaan perilaku. 
Misal suka garuk-garuk pantat (ewwww). Atau kalau jalan jinjit, bisa karena ingin jadi penari balet atau karena jijik takut menginjak kuman. Bisa juga kebiasaan jadwal, misal jam 6.30 pagi sudah berdiri menunggu MRT di stasiun Lebak Bulus sambil komat kamit menghafal (atau merapal) sesuatu. 

d. Jangan lupakan status si karakter. 
Apakah dia seorang anak? Anak dari siapa? Apakah dia mahasiswa? Mahasiswa jurusan apa dan di kampus yang bagaimana? Apakah dia usia dewasa? Bekerja? Di mana dan sebagai apa? Atau tidak bekerja tapi punya kesibukan lain? 

Tentu saja karakter ini tidak akan semuanya ditulis di sinopsis atau premise. Ini latar belakang karakter si tokoh saja, supaya karakter kita berdimensi, untuk memudahkan juga kalau kita mau bikin aksi-reaksi dia terhadap sesuatu. 

Sebenarnya masih banyak lagi printilan untuk membangun sebuah karakter tokoh cerita. Tapi memaksimalkan yang di atas ini menurut saya juga sudah OK. 


2. Cari setting yang unik 

Bisa setting waktu, atau setting tempat. 

a. Setting waktu misalnya kisah jaman perjuangan kemerdekaan RI, kisah era 90an, atau kisah fantasi tentang masa depan. 

b. Setting tempat misalnya Mars, dasar samudra, Seoul, Purwokerto. Itu untuk tempat yang luas, yang bisa dieksplorasi lagi jadi lokasi yang lebih spesifik. Untuk tempat yang lebih kecil bisa kapal pesiar, rumah terpencil, tempat pemancingan ikan, bahkan ada set yang hanya lift atau bilik telpon (mesti perhatiin setting waktu juga). 


3. Cari konflik yang unik 

Konflik atau benturan kepentingan berguna untuk membuat penonton/pembaca penasaran. Bagaimana peningkatan masalahnya, bagaimana nanti akhirnya, itulah yang ditunggu-tunggu. Tanpa konflik, penonton/pembaca sulit bertahan menyimak cerita kita.

Cara mencari konflik. 

1). Tentukan konflik tokoh utama kita tuh menghadapi siapa. Apakah dia menghadapi diri sendiri? Atau dia menghadapi orang lain? Atau dia menghadapi alam (seperti film-film bencana alam)? Bisa juga dia menghadapi pemerintah, kekuatan supranatural, atau menghadapi apapun yang lebih powerful darinya.  

2). Pilih konflik yang hubungannya dekat dengan tokoh utama kita. Misal: 
  • kalau tokoh utama kita dokter hewan di sebuah kota kecil, maka konfliknya bisa berkaitan dengan hewan-hewan di sana, atau dengan masyarakat sana. 
  • jika tokoh utama kita perempuan single sandwich generation pekerja kantor, maka konfliknya bisa berkaitan dengan tekanan dunia kerja, tekanan ekonomi, dan/atau tekanan masyarakat terhadap perempuan single. 
  • jika tokoh utama kita laki-laki single punya anak (misalnya duda seperti di Train to Busan), maka konfliknya adalah hubungan dia dan anak, hubungan dia dan pekerjaan, dan kalau di Train to Busan ada konflik eksternal berupa sepasukan zombie yang menghalangi perjalanan dia mengantar anak ke tempat ibunya. 

3). Tentukan konflik eksternal dan internal si tokoh utama. 

Konflik eksternal adalah benturan kepentingan si tokoh utama dengan segala yang ada di luar dirinya. 
Sedangkan konflik internal adalah benturan kepentingan si tokoh utama dengan dirinya sendiri. Bisa juga disebut pergulatan batin. 

Contoh konflik eksternal, misalnya masalah dokter hewan dengan masyarakat sekitarnya. 
Contoh konflik internal, misalnya masalah si dokter hewan dengan keluarganya yang tak setuju pilihan karirnya yang membuat dia ngejomblo terus saking sering bergaul sama hewan. 


4). Cari konflik-konlik kecil yang meletus sebelum meledaknya konflik besar. 

Nah, ini memang perlu eksplorasi banget. Untuk konflik besar, kita harus mencari masalah yang besar. Misal konflik besarnya adalah "pernikahan pura-pura ini jangan sampai ketahuan orang lain". Nah ternyata ada konflik-konflik kecil yang menghiasi masalah besar ini. Bisa teman kepo yang punya feeling tajam, atau kejadian-kejadian yang bikin pernikahan yang mestinya pura-pura ini kok jadi ada perasaan mestinya ini pernikahan beneran.