Friday, May 15, 2020

Tips Mudik saat Pandemi Covid 19

Tips ini adalah kesimpulan saya sendiri, hasil pengamatan timeline media sosial, curhatan beberapa teman, dan berita tv. Tips-nya adalah:  

1. Pakai mobil sendiri

Naik kereta, pesawat, travel, buat mudik? Pasti beli tiketnya antre, masuknya antre. Pas antre itu tak ada jaminan physical distancing alias jaga jarak. Yang ada malah berdempetan. Yakin yang berdempet-dempetan itu sehat semua? Gak ada OTG (Orang Tanpa Gejala)? Gak ada ODP (Orang Dalam Pengawasan)? Gak ada PDP (Pasien Dalam Pengawasan)? Kalo berdempetannya sama kita, gimana?
Belum lagi di dalam mobil travel-nya, dalam keretanya, dalam pesawatnya, udaranya muter di situ aja. Kalo ada OTG nafas, ngomong, bersin, batuk, dan kamu hirup udara yang muter di situ-situ aja, gimana?
Kalo naik mobil sendiri kan gak ada yang dempetan sama kita. 
Dengan catatan: ya di mobil terus.  

2. Pergi sendiri 

Sebab lebih mudah mengontrol kebutuhan sendiri di perjalanan. Kebelet pipis? Bisa sendiri. Laper di jalan dan pengen makan? Makan sendiri. Mengawasi diri sendiri doang lebih mudah dibanding harus sekaligus ngawasin anggota keluarga selama perjalanan mudik. 
Kalau kamu bersama keluarga, bisa jadi kamu harus maklum jika mereka minta ke toilet umum. Gimana kalo pas antre di toilet umum, nggak bisa diawasi physical-distancing-nya? Siapa tau, wallahuAlam, saat itu gak ada jarak, dan ternyata berdekatan dengan OTG (orang tanpa gejala). Jadilah carrier, alias pembawa virus. Lalu pas mau lanjutin perjalanan lagi sama kamu.... kamu sudah bersama seorang yang sudah jadi carrier. (mirip zombie emang nih).  

3. Sampai di kampung, karantina mandiri dulu 2 minggu 

Sebenarnya ini prosedur standar di masa pandemi Covid 19. Kalau ada orang yang bepergian antar wilayah, harus karantina mandiri 2 minggu. Alasannya mirip-mirip lah sama poin 1 dan 2. 
Kenapa harus 2 minggu? Dalam 2 minggu ini kondisi tubuh bisa menunjukkan tanda-tanda. Mungkin suhu tubuh meninggi, nafas sesak, batuk-batuk, dll. Kalo dalam 2 minggu tanda-tanda tidak muncul, Alhamdulillah. Berarti setelah 2 minggu bisa memeluk keluarga di kampung. Kalo tanda-tanda muncul? Langsung deh minta pertolongan medis. Cuman denger-denger pelayanan medis juga sangat terbatas, karena yang ditanganin udah overload. 
Btw, kok mau sih mudik cuman untuk karantina 2 minggu? 
Kalo gak karantina, kok tega sih? 

4. Kalau mau ke tempat awal lagi (sebelum mudik) juga pergi sendiri. 

Orang mudik kan biasanya bakal balik lagi ke tempat dia berangkat. Entah untuk kerja, sekolah, dll. 
Ini ngulang tips 1, 2, 3 nih. Dari pemilihan transportasi sampai karantina mandiri. 
Pertanyaannya... kok mau sih balik-balik dikarantina lagi 2 minggu? 
Kalo gak karantina, kok tega sih? 


Begitulah tips mudik di masa pandemi dari saya. Semoga bisa dipertimbangkan. Maklum banget kalo keinginan mudik tuh besarnya luar biasa. Tapi apa gak pengen memutus rantai penularan Covid 19? Kasian lho petugas-petugas medis yang ngurusin pasien Covid-19. Udahlah capek, kangen keluarga, risiko kerjaan sangat tinggi.... eeeeeh, kita gak menghargai, malah nambah kerjaan mereka. 

Di bawah ini nih curhatan orang pengen mudik: 



Dan ini lagi ramai hari ini, terkait soal mudik. 

Sekian. 

No comments: