Sore tadi terjadi confrence chat tak ada itikad alias tai alias ngalor ngidul nggak juntrung antara sejumlah anak FISIP via bbm. Yang terlibat di sini ada gue, Desry, Armes, Shinto, Shinta, Dera, Ita, Octine. Semua di tempat masing-masing. Ada yang di rumah, di kantor, di jalan, atau mungkin di kamar mandi.
Seperti biasa, obrolan tai sama fisiper selalu bikin hati ringan tapi sakit jiwa makin parah. Tapi karena nyandu ya sudahlah, relakan. Nah, di confrence chat kali ini juga begitu. Setelah terlontar beberapa kalimat tanpa makna, yang ibarat kata lagi pemanasan, muncullah sejumlah keabsurdan dalam pembicaraan kami. Saking kebanyakan yang absurd, gue tulis yang paling gue inget aja.
Menurut Shinto, Armes menganggap pecel lele adalah seafood, karena lele adalah jenis ikan-ikanan. Nah, kalau gitu, kerang dan kepiting bukan seafood, karena bukan jenis ikan-ikanan. Kalau gitu juga, ayam termasuk seafood, karena ada orang-orang tertentu yang menyebut lauknya ikan-ayam. Benar begitu??
Masih menurut Shinto, Armes itu dulu nggak gaul. Soalnya dia baru tau kalau kepiting itu enak setelah dewasa. Ternyata Desry ngaku, dia juga baru tau kalau kepiting itu enak setelah dewasa. Octine langsung hewdeeeh hewdeeeh.... mempertanyakan dulu pada tinggal di mana? Emangnya di sana ada ketentuan kepiting adalah makanan orang dewasa?? Kok baru pada makan setelah dewasa???
Nanggepin Octine yang suka dipanggil Ocete, Armes berkilah, kan belum dewasa belum tau cara bukanya. Desry setuju, kalo belum akil balik nggak boleh dibuka, kata Desry. Nah, gue jadi bingung. Kepiting itu enak setelah konsumennya dewasa, atau setelah kepitingnya dewasa??? Menurut desry, that's open to any interpretation. Oooooo... ngerti deh maksudnya Jadi yang di-open itu nggak cuman kepiting. *polos mode on*
Di confrence chat ini, Desry juga dikomporin untuk memilih antara Goho dan Tingfu, dua fisiper bachelor yang istimewa banget deh.... (kalo lo sebangsa klingon). Secara menurut Octine atau Ita gitu deh... belum ada pernikahan sesama jurusan Sosiologi, maka Desry di-support abissss untuk pilih Goho, Tingfu, atau dua dosen senior (banget) yaitu -inisialnya aja ya- IC dan IG. :))
Buat Desry, siapa pun dia, yang penting yang getarannya kuat. Wooooooooooo! Ngomongin getaran langsung deh rame. Armes nuduh Desry senang yang bergetar. Sampe akhirnya ada yang ngusulin untuk beli kursi pijet getar aja, bisa bergetar atas bawah, bisa di-stel lama pula. Dua hari bisa tuh, selama listriknya kuat aja. Nah kan, gara-gara kursi pijet bergetar 2 hari, ada yang penasaran bisa nggak tuker tambah ama suami?? Hiyaaaaa!
Menjelang tengah malam, pembicaraan yang dimulai sore (lupa jam berapa) berakhir. Posisi masih di tempat masing-masing, nggak ada yang ketemuan. Padahal waktu masih sore ada yang nge-bbm "ketemuan yuuuuukkkk!!" yang tentunya nggak akan terjadi. Apa sebabnya???
Pertama, fisiper begitu labil dan in denial kalau sebenernya badan yang udah tua renta ini lebih suka istirahat di rumah daripada diseret ke cafe mana gitu buat ketemuan. Kedua, lagi ujan jek. Nggak ujan aja males gimana ujan?? Ketiga, ini nih kebiasan akut juga, ngajak ketemuan di tempat-tempat yang deket banget sama rumahnya. Yang di deket Lebak Bulus ngajak ketemuan di Citos. Yang di Bekasi ngajak ketemuan di Metropolitan Mall. Yang di Depok biasanya ngajak ketemuan di Cinere. Yang di Pejaten ngajak ketemuan di Pejaten Village. Halah, yang kelakuannya begini masih aja masih teriak-teriak "Kangeeeeeen! Ketemuan yuuuuuukkkkk!". Yang akhirnya tentu saja nggak jadi ketemuan. Hahahaaa.
Oh fisipers, meski kau sering galau, labil, garing, nggak nyambung dan budek, but i love you soooooo!!!
2 comments:
i love fisipers juga ... menyediakan wadah untuk yg labil-2 kayak gue, hiks
Keren kak ceritanya ini ada lagu dari kami yang pas banget sama kondisi saat itu cek http://m.youtube.com/watch?v=R9I7fwETeHg kali aja pas reuni bisa diundang bawain ini lagu
Post a Comment