Tulisan yang diterima redaksi media cetak tentunya tulisan yang bagus. Standar bagusnya apa? Bacalah media yang kita tuju. Pelajari tema apa yang mereka terima, bagaimana gaya bahasa mereka. Bikin tulisan dengan ide yang keren. Di link ini ada tulisan tentang gimana cara mendapatkan ide. Lalu tulislah ide itu dengan uraian yang asik. Kemampuan menemukan ide dan menulis yang asik itu bisa didapat dari latihan, latihan, dan latihaaaan sampe jadi ahli.
Ekky Imanjaya, kolomnis yang juga dosen, ngasih tips, kalau mau tulisan diterima, sok akrab-lah sama redaksinya.
Artinya sok akrab tuh gini, kalau kenal sama redaksinya, akan relatif lebih mudah memasukkan tulisan. Ini bukan nepotisme. Di dunia tulis menulis, kalau udah kenal sama redaksinya bisa dibilang si redaksi juga udah kenal karya kita. Hasil tulisan kita. Jadi dia bisa langsung menilai. Oh, si anu mah tulisannya bagussss! Jadi peluang dimuat lebih besar (inget ya, peluang lebih besar, bukan pasti dimuat).
Kenal sama redaksi juga bikin kita makin berani menawarkan langsung ke si redaksi. Kalau bisa japri (jaringan pribadi) ya japri aja. Cari aja email japri si redaktur dari media cetak tersebut, atau internet.
Sebagai bekas wartawan, Mas Ekky punya teman-teman yang sekarang sudah jadi redaktur bahkan pemimpin redaksi. Nah, para redaktur itu bahkan suka menelpon Mas Ekky untuk pesan tulisan. Kebetulan mereka tahu kalau Mas Ekky itu hobi nonton film, sering ke festival-festival film luar negeri, sering bikin resensi, bahkan pernah bikin film pendek sendiri. Jadi mereka pikir Ekky adalah orang yang tepat untuk menulis soal film. Selain itu, karena sering traveling, Mas Ekky juga menulis artikel jalan-jalan. Nah, garis bawahi ini. Milikilah spesialisasi.
Spesialisasi membuat para penulis mudah diingat ketika redaksi membutuhkan tulisan untuk rubrik tertentu. Untuk mencapai itu perlu waktu dan proses. Nggak instan. Tapi supaya konsisten, coba caranya Mas Ekky. Sugesti diri. Kalau kamu salut sama seseorang yang besar karena karyanya (buku, artikel, film, dll), bilang "Suatu hari, saya akan seperti dia." It works buat Mas Ekky.
Mau coba? Yuk. Bikin supaya coba-cobanya jadi keterusan! :))
No comments:
Post a Comment